Direktur YLBHI: Pansel KPK Jadi Cermin Masa Depan Indonesia
melihat realitas yang terjadi dengan masih hidupnya tindakan koruptif di hampir seluruh sektor, hal tersebut yang menjadi tanggungjawab Pansel KPK
Penulis: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Alvon Kurnia Palma mengatakan, Pantia Seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ialah ujung tombak masa depan korupsi di Indonesia.
"KPK jangan sampai hanya jadi tukang monitor, ini jadi masalah dan bahaya, pasalnya keputusan pansel cermin masa depan Indonesia. Penting, jika pansel gagal untuk menyaring mana yang baik dan buruk, jangan harap Indonesia bisa lebih baik," kata Alvon dalam diskusi di kantor YLBHI Jakarta, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat (28/8/2015).
Lebih lanjut dirinya mengatakan, melihat realitas yang terjadi dengan masih hidupnya tindakan koruptif di hampir seluruh sektor, hal tersebut yang menjadi tanggungjawab Pansel KPK.
"Di pengadilan banyak menangani kasus korupsi. Ada pengacara yang bertemu dengan hakim agung, pengacara menyuap hakim. Itu suatu realitas judicial corruption yang esensinya terus dipantau," katanya.
Alvon berharap, jangan sampai srikandi Pansel salah pilih, atau bahkan terancam dan diintervensi oleh pihak lain.
"Seperti Kabareskrim. Polisi kok omonganya begitu. Pansel ngga usah takut, cemas, kami akan dukung apapun putusan pansel sepanjang dipilih sesuatu yang baik, jangan sampai pansel munculkan puing beras yang ngga berisi apa-apa," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.