Jokowi Belum Mau Tanggapi Ancaman Dirut Pelindo II
Presiden Joko Widodo enggan menanggapi ancaman Direktur Utama PT Pelindo II, R.J Lino yang bakal mundur
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo enggan menanggapi ancaman Direktur Utama PT Pelindo II, R.J Lino yang bakal mundur jika Presiden tidak secepatnya turun tangan terkait penggeledahan kantornya kemarin.
"Kalau yang tidak jelas seperti itu, saya tidak mau berkomentar," ujar Presiden Jokowi disela pembagian sembako kepada warga di Johar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu (29/8/2015).
Presiden Jokowi pun mengaku hingga kini belum mendapatkan laporan apapun terkait peristiwa penggeledahan kantor Dirut PT Pelindo II yang dilakukan oleh penyidik Bareskrim Polri.
"Saya belum dapat laporan. Nanti kalau saya sudah dapat, baru saya akan komentar," tutur Presiden Jokowi.
Diberitakan sebelumnya, RJ Lino tidak terima ketika kantornya digeledah oleh Bareskrim Polri terkait dugaan korupsi pengadaan 10 unit mobil crane.
Ancaman mundur disampaikannya ketika menghubungi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil melalui saluran telepon.
"Tadi dari Bareskrim Polri yang ke sini. Pak Sofyan ya, kalau Presiden tidak bisa clear hari ini (kemarin-red), besok berhenti lah. Susah negeri ini seperti ini. Kita kayak dihukum media, saya seperti dibuat seperti kriminal. Come on Pak, I'm make this company so rich. Enggak fair pak. Bapak tolong kasih tahu Presiden deh. Kalau caranya seperti ini, saya berhenti," berikut sebagian kutipan pembicaraan RJ Lino kepada Sofyan Djalil melalui telepon.