Politisi PDIP Pertanyakan Loyalitas Menteri Rini kepada Presiden Jokowi
Masinton mencurigai jangan-jangan tindakan RJ Lino mengancam Presiden Jokowi atas seijin Menteri BUMN
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Politisi PDI-Perjuangan Masinton Pasaribu mempertanyakan loyalitas Menteri BUMN Rini Sumarno kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tatkala bawahan Menteri BUMN, yakni Direktur Utama PT Pelindo II Richard Joost Lino mengancam Presiden Jokowi.
Ancaman atau gertakan RJ Lino terjadi saat Bareskrim Mabes Polri menggeledah kantor PT Pelindo II untuk mencari bukti dugaan korupsi pengadaan 10 unit mobil Crane, Jumat (28/8/2015).
"Dimana Menteri BUMN, kok membiarkan Dirut Pelindo II mengancaman ke Presiden. Menteri BUMN sebagai atasan Dirut Pelindo II patut dipertanyakan loyalitasnya kepada Presiden Jokowi, dengan tidak memberikan tindakan terhadap RJ Lino yang mengancam atau menggertak Presiden," tegas Masinton kepada Tribun, di Jakarta, Jumat (28/8/2015).
"Hingga saat ini belum ada tindakan Menteri BUMN Rini Sumarno terhadap Dirut Pelindo II yang melakukan ancaman kepada Presiden Jokowi. Menteri BUMN sebagai atasan langsung Dirut BUMN seharusnya segera bertindak cepat menindak Dirut Pelindo II, RJ Lino yang lantang mengancam mundur dan memprotes Presiden Jokowi karena Bareskrim Polri menggeladah kantor Dirut PT Pelindo II untuk mencari bukti dugaan korupsi pengadaan 10 unit mobil Crane," kesalnya.
Melihat belum adanya tindakan tegas, Masinton mencurigai jangan-jangan tindakan RJ Lino mengancam Presiden Jokowi atas seijin Menteri BUMN. Sehingga terlihat RJ Lino tidak merasa bersalah dengan ancamannya tersebut.
"Saya menduga sepertinya tindakan Dirut Pelindo II berani protes dan menggertak Presiden Jokowi atas sepengetahuan dan seijin Menteri BUMN. Buktinya hingga detik ini kita belum mendengar adanya tindakan ataupun sanksi yg dilakukan oleh Menteri BUMN Rini Sumarno terhadap Dirut Pelindo II sebagai bawahan langsung Menteri BUMN. Seharusnya menteri wajib loyal dan melindungi martabat Presiden," tegasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.