Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Geledah Pertamina Foundation, Desmond Bandingkan Gaya Polri dengan ICW

Desmond menilai kepolisian cukup menindaklanjuti hasil penggeledahan di Pertamina.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Geledah Pertamina Foundation, Desmond Bandingkan Gaya Polri dengan ICW
Ferdinand Waskita/Tribunnews.com
Ketua DPP Gerindra Desmon J Mahesa di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/9/2014) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa menilai positif tindakan yang dilakukan Bareskrim Polri terkait penggeledahan Kantor Pertamina Foundation.

Meskipun, Bareskrim Mabes Polri belum merilis tersangka dalam kasus tersebut.

"Ini sebenarnya dari positif sudah jelas yang dimaksud polisi itu, jadi fitnah yang disebarkan oleh polisi yang menuduh orang, ini jawabannya. Tidak seperti ICW yang bilang oh ini, itu, datanya enggak ada, jadi kayak menciptakan hantu dan fitnah," kata Desmond di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (1/9/2015).

Ketika ditanya apakah Bareskrim perlu merilis calon pimpinan KPK yang berstatus tersangka, Desmond menilai kepolisian cukup menindaklanjuti hasil penggeledahan di Pertamina.

"Dipanggilah orang yang mantan calon gagal ini, terjawab," kata Desmond. Namun, politikus Gerindra ini enggan menyebutkan nama calon pimpinan KPK tersebut.

"Ini sudah menjawab, kalau tidak dipanggil akan fitnah, sama seperti KPK menandai menteri merah pakai kode, akhirnya keluarga terganggu secara psikologis," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Tipideksus) Bareskrim Polri akan memanggil mantan Direktur Eksekutif Pertamina Foundation Nina Nurlina Pramono terkait dugaan korupsi proyek penanaman 100 juta pohon tahun 2012 sampai 2014.

Berita Rekomendasi

Dasarnya, dalam proses penggeledahan yang dilakukan di kantor Pertamina Foundation, Selasa (1/9/2015) siang, penyidik menemukan dokumen alat bukti di ruangan direktur eksekutif.

"Karena kita menyidik perkara korupsi dalam proyek tahun 2012 sampai 2014, ya kita akan periksa direktur yang dulu (red: ketika itu) juga," ujar Direktur Tipideksus Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Victor E Simanjuntak di lokasi penggeledahan, Selasa siang.

Dikutip dari situs resmi Pertamina Foundation, direktur eksekutif lembaga yang mengelola danacorporate social responsibility (CSR) PT Pertamina pada tahun itu adalah Nina Nurlina Pramono. Ia menjabat direktur eksekutif dari tahun 2011 sampai 2014 sebelum melamar jadi calon pimpinan KPK.

Dokumen yang ditemukan penyidik, lanjut Victor, adalah data relawan yang turut serta dalam program penanaman 100 juta pohon hasil pengelolaan Pertamina Foundation. Polisi menduga, ada unsur pemalsuan dalam pelaksanaan program tersebut. Soal waktu pemeriksaan Nina sendiri, Victor belum dapat memastikannya.

"Hasil temuan ini kita analisis terlebih dahulu. Nantinya akan kita jadikan bahan pertanyaan untuk saksi-saksi. Soal kapannya lihat nantilah," ujar Victor.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas