Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengembangan UMKM Hindarkan Transmigran dari Lilitan Rentenir

Himpitan masalah ekonomi menjadi problem akut yang kerap dirasakan masyarakat di pelosok desa-desa.

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Pengembangan UMKM Hindarkan Transmigran dari Lilitan Rentenir
Kontan
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Himpitan masalah ekonomi menjadi problem akut yang kerap dirasakan masyarakat di pelosok desa-desa.

Kondisi ini sering dimanfaatkan para rentenir untuk menarik keuntungan dengan menawarkan bantuan pinjaman, namun pada akhirnya memeras keringat rakyat.

Fakta sosial yang dialami masyarakat ini membuat Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar miris.

Karena itu, dia meminta agar program-program pemberdayaan masyarakat dengan konsep pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) segera digenjot.

Selain itu, program transmigrasi yang dijalankan pun perlu terus dibenahi dengan mengembangkan kualitas pemberdayaan masyarakat secara maksimal.

"Waktu saya meninjau Kota Transkmigrasi Baru (KTM) di Telang, Banyuasin. Ada laporan bahwa petani di sana dulunya sering dililit utang oleh para rentenir. Kemudian salah satu solusi yang dilakukan adalah dengan menghidupkan program UMKM dan Koperasi," ujar menteri Marwan saat membuka seminar ‘Ketransmigrasian bertema Kawasan Transmigrasi Sebagai Daya Tarik Pertumbuhan Ekononi dan Investasi Melaui Agribisnis dan Agroindustri’ di Jakarta, Selasa (1/9/2015).

"Hasilnya ternyata sangat manjur karena masyarakat bisa lebih mandiri secara ekonomi dan terbebas dari lilitan utang para rentenir," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Menteri Marwan mengaku sudah sejak awal mengajukan usul pembentukan 5.000 UMKM di daerah-daerah tertinggal dan transmigrasi.

Namun sayang usulan ini dicoret oleh Bappenas dengan alasan yang tidak disampaikan dengan jelas.

"Sekarang ingin saya munculkan kembali UMKM di daerah transmigrasi dan pulau terluar. Sebab mafaatnya sangat banyak sekali bagi masyarakat," tegas Marwan.

Menteri Marwan mengaku sangat miris nendengar adanya masyarakat miskin yang dianiaya oleh rentenir hingga meninggal dunia hanya gara-gara menunggak utang sebesar Rp.300.000.

Penganiayaan yang terjadi di Bekasi, Jawa Barat itu adalah potret realitas social yang kemudian menghidupkan para pengijon dan rentenir.

"Para rentenir ini hidupnya pasti akan susah dan dijamin masuk neraka. Ini kata Al-Quran dan Hadits yang saya yakini benar," ujarnya.

Ketika kondisi ekonomi masyarakat semakin sulit, peran transmigrasi menjadi sangat penting. Baik untuk mengatasi masalah dalam jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Indonesia memiliki bonus demografi yang sangat besar.

Halaman
12
Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas