Todung Mulya Lubis Menangis Cerita Kondisi Bang Buyung
Ketika saya baca tulisan Bang Buyung, saya menangis dalam hati, saya tahu Bang buyung mau pamit, waktunya sudah dekat
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengacara ternama Todung Mulya Lubis tidak bisa menahan harunya ketika menceritakan kondisi kesehatan seniornya, almarhum Adnan Buyung Nasution ketika masih dirawat di rumah sakit.
Suara Todung bergetar dan sesenggukan ketika menceritakan bagaimana melihat Adnan Buyung atau sapaannya Bang Buyung sudah tidak berdaya.
"Saya genggam tangannya, dia tidak bisa bicara, padahal dia ingin menyampaikan sesuatu atau banyak hal yang penting. Saya lihat air mata keluar dari pelupuk matanya," ujar Todung selaku perwakilan dari keluarga Bang Buyung saat prosesi pemakaman di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Kamis (24/9/2015).
Todung juga menceritakan detik-detik bagaimana ia mendapatkan secarik kertas yang ada tulisan tangan Bang Buyung menggunakan tinta berwarna merah itu.
"Tidak lama, Bang Buyung meminta kertas dan spidol, lalu tulis pesan untuk keluarga dan kawan-kawannya," kata Todung.
Pesan itu bertuliskan 'Jagalah LBH (Lembaga Bantuan Hukum), YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia), teruskan pemikiran dan perjuangan bagi si miskin dan yang tertindas'.
"Ketika saya baca tulisan Bang Buyung, saya menangis dalam hati, saya tahu Bang buyung mau pamit, waktunya sudah dekat," ucap Todung.
Todung sangat menghargai perjuangan yang dilakukan Bang Buyung semasa hidupnya. Ia mengatakan Bang Buyung masih memikirkan kelanjutan LBH dan YLBHI meski sedang tidak berdaya karena sakit.
"Di dalam sakitnya, Bang Buyung masih pikirkan LBH dan YLBHI. Perjuangan bagi si miskin dan tertindas. Itulah amanat Bang Buyung bagi semua sahabat dan keluarga. Hidup itu bermakna karena membantu masyarakat yang tertindas. Kami akan teruskan perjuangan mu. We love you, we always love you," ucap Todung.