KH Maman Imanulhaq: Tragedi Mina Seharusnya Tak Terjadi Lagi
"Secara logis ini bukan over capacity. Bisa jadi ada faktor lain," ungkap KH Maman mengomentari ratusan jemaah haji tewas dan luka-luka di Mina.
Editor: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekira 717 jemaah haji meninggal dan ratusan lainnya luka-luka dalam insiden Mina yang terjadi di Jalan Al'arab 204 menambah daftar panjang buruknya penyelenggaran haji tahun ini.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), KH Maman Imanulhaq, menepis insiden ini dipicu over capacity. Sebab, jumlah jemaah tahun lalu sama tapi tak jerjadi insiden seperti tahun ini.
"Secara logis, ini bukan over capacity. Bisa jadi ada faktor lain yang masih kita gali informasi di lapangan," ungkap Maman dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (25/9/2015).
Menurut Maman kejadian Mina diduga karena minimnya petugas dan kurangnya informasi sehingga jemaah haji bertubrukan di antara mereka yang sudah melontar jumrah dan mereka yang baru masuk lokasi.
Anggota Komisi VIII DPR itu menilai jatuhnya korban di antara jemaah haji secara beruntun akibat kelalaian ini mestinya menjadi bahan evaluasi sehingga insiden Mina tidak terulang lagi.
Beberapa hal yang harus diantisipasi sejak dini, lanjut Maman, adalah sikap jemaah yang sulit diatur juga kapasitas yang terlalu padat yang dipaksakan. "Insiden ini jangan hanya dilihat sebagai kecelakaan, harus ada evaluasi dan perbaikan", tegas dia.
Ke depan harus diperbaiki sistem pengaturan atau manajemen alur pergerakan jemaah saat ritual melempar jumrah, karena dalam insiden kemarin tak menerapkan jalur lambat, jalur sedang, dan jalur cepat. Tanpa ada kajian serius yang diikuti perbaikan, acara ritual haji bisa menjadi event sangat berbahaya. Tentu hal ini tidak diinginkan.
"Kepada masyarakat dan media agar tidak memposting atau menginformasikan peristiwa, data dan fakta yang belum pasti. Karena hanya akan membuat kepanikan bagi jemaah yang lain serta keluarganya di Tanah Air," pesan dia.