Arab Saudi Tolak Campur Tangan Pihak Lain Kelola Ibadah Haji
"Saya menantang siapa pun yang merasa bisa mengatur lebih baik dari Arab Saudi," kata Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintahan Arab Saudi tak akan menyerahkan dan mengajak negara lain mengelola ibadah haji, meski insiden Mina kembali terulang dan menewaskan lebih seribuan jemaah haji.
"Saya menantang siapa pun yang merasa bisa mengatur lebih baik dari Arab Saudi," kata Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Mustafa Ibrahim Al Mubarak dalam diskusi di DPP PKB, Jakarta Pusat, Kamis (1/10/2015).
Ia mengatakan tidak mudah mengatur jutaan umat Muslim yang melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci. Pemerintah Arab Saudi sejauh ini sudah mengelola baik, meski beberapa kali sempat terjadi insiden.
"Kita sudah berhasil mengendalikan penyakit, jauh sebelum musim haji. Kita juga telah menutup jalur-jalur tikus," ujar dia.
Terkait robohnya crane di Masjidil Haram pada 9 September disusul tragedi Mina pada 24 September, Pemerintah Arab Saudi tengah melakukan investigasi dan akan diumumkan hasilnya ke publik.
"Mohon tunggu. Apakah yang bertanggungjawab itu pemerintah Arab Saudi atau pihak lain kita akan ungkapkan," beber dia.
Mantan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Anggito Abimanyu, dalam kesempatan sama menerangkan masih banyak kekurangan penyelenggaraan ibadah haji. Ia sempat mengusulkan pembentukan panel bersama untuk menentukan standarisasi pelaksanaan ibadah haji.
"Pengelolaan ibadah haji itu harus multilateral, karena itu menyangkut pertemuan kebudayaan yang berbeda," jelas Anggito.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.