Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cuaca Buruk, Pencarian Pesawat Twin Otter Lewat Udara Ditunda

Info terakhir, sudah tidak bisa dilakukan pencarian udara karena kondisi cuaca di lokasi pencarian sudah tertutup awan

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Cuaca Buruk, Pencarian Pesawat Twin Otter Lewat Udara Ditunda
Glery Lazuardi/Tribunnews.com
General Manager Bussiness Commercial Development Aviastar, Petrus Budi Prasetyo 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim gabungan menunda pencarian melalui jalur udara hilangnya pesawat Twin Otter Aviastar jenis PK BRM Nomor Ekor 7503. Penundaan dilakukan sampai hari Minggu besok karena terhalang cuaca.

Untuk sementara pencarian dilakukan melalui jalur darat. Tim darat yang terdiri dari TNI, Polri, mahasiswa, dan sukarelawan sedang bergerak menuju ke lokasi diduga jatuhnya pesawat itu.

"Info terakhir, sudah tidak bisa dilakukan pencarian udara karena kondisi cuaca di lokasi pencarian sudah tertutup awan," tutur General Manager Bussiness Commercial Development Aviastar, Petrus Budi Prasetyo, ditemui di kantornya, Sabtu (3/10).

Dia menjelaskan pencarian melalui jalur udara dilakukan oleh dua pesawat jenis Twin Otter dan satu helikopter. Penerbangan pertama dari Masamba menuju ke Makassar.

Penerbangan kedua dari Makassar menuju ke lokasi di sekitar wilayah Siwa. Sementara itu, helikopter TNI AD mencari di lokasi titik koordinat.

"Tetapi tidak menemukan petunjuk apapun dari sinyal hp itu. Posisi helikopter TNI AD ada di Masamba," kata dia.

Sampai saat ini, pihak Aviastar masih menunggu informasi dari tim di lapangan. Tim di lapangan akan menyampaikan informasi ke Crisis Center Basarnas di Makassar.

BERITA REKOMENDASI

"Akan ada briefing pukul 18.00 WIB. Sambil menunggu apabila ada informasi lanjutan dari tim di lokasi itu," tambahnya.

Lokasi jatuhnya diduga pesawat Twin Otter Aviastar jenis PK BRM dengan Nomor Ekor 7503 telah diketahui. Ini berdasarkan sinyal telepon genggam kru pesawat. Selain itu, diperkuat pengakuan seorang tukang kayu.

General Manager Bussiness Commercial Development Aviastar, Petrus Budi Prasetyo mengatakan pihaknya menerima laporan ada informasi sinyal hp dari kru yang terlacak

"Ada dua laporan sinyal terlacak dari pilot dan enginer. Kalau dari sinyal hp milik enginer, sinyal hp persis 3 derajat 20 menit 14 detik lintang selatan dan 120 derajat 21 menit 7 detik bujur timur," tuturnya ditemui di kantornya, Sabtu (3/10).

Sementara itu, ada keterangan saksi, seorang tukang kayu di sekitar Palopo melihat pesawat melintas di atas terbang rendah.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas