Menteri Ferry Janjikan Sertifikat Tanah Milik Lenni Selesai dalam Dua Minggu
Lenni Evianty (49) warga Cililitan, Jakarta Timur mengaku sengaja datang ke layanan pertanahan di acara car free day, kawasan Bundaran Hotel Indonesia
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lenni Evianty (49) warga Cililitan, Jakarta Timur mengaku sengaja datang ke layanan pertanahan di acara car free day, kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (4/10/2015) pagi.
Dirinya sengaja datang lantaran ingin mengurus sertifikat milik orang tuanya yang tak kunjung selesai. Lenny mengaku tak menyangka bisa bertemu langsung dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Ferry Mursyidan Baldan dalam kesempatan itu.
Wanita berjilbang merah muda itu sempat curhat kepada Ferry soal masalahnya. Lenny bahkan dijanjikan sertifikat tanahnya bakal rampung dalam dua minggu.
"Mengurus di BPN prosesnya tiga bulan, saya dijanjikan Pak Menteri bisa selesai maksimal dua minggu," kata Lenny dengan wajah bahagia.
Kepada Tribunnews.com dirinya mengaku senang dengan pelayanan jemput bola yang dilakukan Kementerian ATR/BPN.
"Informasinya akurat, momennya pas banget, saya dapat kabar ada pelayanan pertanahan di HI, saya kejar," katanya.
Sementara itu, Ferry yang memantau langsung pelayanan pertanahan yang diikuti oleh kantor pertanahan se-Jabodetabek ini menyebutkan, pelayanan seperti ini tengah menjadi bagian dari strategi setiap kantor partanahan seluruh Indonesia. Mereka membuka inisiatif untuk pelayanan yang menyentuh masyarakat secara langsung.
"Tadi jumpa orang mau beli rumah atau tanah kami dorong supaya mereka cek dulu. Siapa pemilik tanah. Siapa pemilik rumah ini, sehingga ketika dia transaksi dengan orang yang berhak," kata Ferry.
Dirinya menjelaskan, seringkali banyak pembeli yang tertipu dan melakukan transaksi jual-beli tanah atau rumah dengan orang yang bukan pemiliknya.
"Mereka datang ke BPN minta balik nama, ya ngga bisa. Jadi kami bantu mengecek, berbagai hal kita juga bangun budaya, kultur masyarakat untuk lebih aware tetang masalah tanah dan surat tanah," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.