Pencarian Aviastar Via Udara Terhalang Kabut dan Awan Kumulus
Tim gabungan Basarnas, TNI, Polri, dan masyarakat memaksimalkan personel darat untuk mencari pesawat dan korban.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabut dan awan kumulus membayangi upaya pencarian pesawat Aviastar yang hilang kontak di wilayah udara Sulawesi Selatan, Jumat (2/10/2015).
Karenanya, tim gabungan Basarnas, TNI, Polri, dan masyarakat memaksimalkan personel darat untuk mencari pesawat dan korban.
Lebih 200 personel dikerahkan mencari pesawat di empat wilayah diduga tempat pesawat jatuh, yakni Kabupaten Luwu, Kabupaten Toraja, Kabupaten Enrekang, dan Kota Palopo.
"Cuaca sudah mulai berkabut. Kami masih fokus di darat," ujar Deputi Operasi Basarnas, Mayjen TNI Heronimus Guru, Minggu (4/10/2015).
Adanya kabut dan awan kumulus tersebut, pencarian pesawat melalui udara tidak dapat dilakukan menggunakan pesawat fix wing, melainkan harus menggunakan helikopter.
Sejak pagi hingga siang, fokus pencarian dilakukan di sektor enam meliputi Suli-Siwa. Tapi kini fokus pencarian dilakukan di sektor lima. "Dua helly milik Bosowa dan TNI AD kini terbang di Enrekang," papar dia.
Pesawat Twin Otter milik Aviastar nomor penerbangan MV 7503 hilang kontak sekitar pukul 14.36 Wita dalam perjalanan menuju Makassar, 11 menit setelah lepas landas dari Bandara Andi Djemma, Masamba, Jumat (2/10/2015).
Waktu tempuh penerbangan normal dari Bandara A Djemma Masamba ke Makassar selama 70 menit (1 jam 10 menit). Semestinya tiba di Makassar pada pukul15.39 Wita.