Kedubes Arab Saudi Didemo karena Belum Lunasi Pembayaran Proyek Rp 25 Miliar
Kedutaan Besar (Kedubes) Arab Saudi di Jl HR Rasuna Said didemo pada Senin (5/10/2015).
Editor: Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kedutaan Besar (Kedubes) Arab Saudi di Jl HR Rasuna Said didemo pada Senin (5/10/2015). Demonstrasi tidak terkait dengan tragedi Mina yang menewaskan sekitar 100 jamaah haji asal Indonesia.
Kali ini, yang berdemonstrasi adalah puluhan karyawan dari berbagai perusahaan rekanan yang mengerjakan proyek di Kedubes Arab Saudi.
Menariknya, sebagian demonstran mengenakan helm, khas para pekerja di proyek bangunan.
Selain itu, demonstran juga membawa bendera merah putih.
Demonstrasi ini melibatkan lima perusahaan vendor antara lain PT Eldante dan PT Paket System Indonesia (PSI).
Perwakilan PT PSI, Kristiantoko menjelaskan,pengerjaan sejumlah proyek PT PSI di Kedubes Arab Saudi sudah dilakukan sejak Desember 2014 sampai dengan bulan Mei 2015.
Proyek yang dikerjakan sejumlah vendor meliputi pengerjaan arsitektur sipil, sistem jaringan, sistem keamanan , cctv dan kontrol akses, cabling dan instalasi data.
Karena tak kunjung dibayar, kelima vendor sepakat untuk melakukan demonstrasi .
Tujuannya agar pihak Kedubes Arab memberi perhatian dan mau mengupayakan pelunasan hutang dengan nilai total sekitar 1,7 juta dollar AS atau setara dengan Rp 25 milyar.
"Namun sampai hari ini, tidak ada tanda-tanda pihak Kedubes melalui seorang "broker"nya, akan melunasi pembayaran pekerjaan proyek," ujar Kristiantoko.
Menurut Kristiantoko, kelima perusahaan vendor ini akan terus menuntut agar hutang Kedubes segera dibayarkan.
"Kami akan tetap bertahan sampai kami dibukakan pintu oleh pihak kedubes utk mendiskusikan masalah hutang piutang ini" tegas salah seorang demonstran.