Tim DVI Sudah Dapat Akses dari Arab Saudi Identifikasi WNI Korban Mina
Tim DVI Polri sudah mendapatkan akses dari Pemerintah Arab Saudi untuk mengidentifikasi sejumlah WNI yang menjadi korban Mina.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, ARAB SAUDI - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri sudah mendapatkan akses dari Pemerintah Arab Saudi untuk mengidentifikasi sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban Mina di Jeddah.
Ketua Tim DVI Polri yang dikirim ke Arab Saudi Kombes dr Muhammad Mas’udi menjelaskan pihaknya sudah mendapat akses seluas-luasnya dari Pemerintah Arab Saudi melakukan identifikasi di beberapa rumah sakit di Jeddah.
"Tadi diberikan akses untuk mengidentifikasi beberapa warga kita yang ada di rumah sakit di Jeddah. Namun demikian pada hari ini kami mengidentifikasi beberapa pasien yang ada di rumah sakit tersebut yang ada dalam keadaan koma, sakit, ada juga pasien yang dalam keadaan sadar," kata Mas’udi usai melakukan rapat koordinasi dengan PPIH Arab Saudi di Kantor Daker Mekkah, Minggu (4/10/2015) malam.
Dikatakannya, hingga sore kemarin, pihaknya baru selesai melakukan identifikasi dan masih perlu assesmen lagi. Ia berharap dengan diberikannya keleluasaan melakukan identifikasi pihaknya bisa secepatnya mengidentifikasi WNI yang menjadi korban Mina yang hingga kini masih belum jelas keberadaannya.
"Tentu kita bisa berkoordinasi dengan otoritas di sini yaitu Kementerian Kesehatan Arab Saudi. Kita berharap dengan apa yang diberikan kepada kami, kita bisa secepatnya melakukan identifikasi, khususnya warga Negara Indonesia," ucapnya.
Sementera Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil pada kesempatan yang sama menjelaskan saat ini masih ada 28 jemaah haji Indonesia yang hingga kini belum diketahui keberadaanya. Dengan adanya tim DVI diharapkan bisa lebih cepat mengetahui keberadaan seluruh jemaah yang masih belum kembali dengan rombongannya hingga saat ini.
"Mereka (Tim DVI) memperoleh akses langsung ke rumah sakit-rumah sakit di Arab Saudi sehingga bisa leluasa bekerja pada masalah-masalah yang dihadapi, yaitu identifikasi atas korban termasuk juga saya berharap bisa melakukan identifikasi pada pusat pemulasaraan jenazah seperti yang kita lakukan beberapa waktu yang lalu di muashim," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.