Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahok Terlampau Unggul Tapi Masih Ada Peluang untuk Melawannya

Sulit mengandalkan isu agama dan etnis untuk menjatuhkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 karena terlampau unggul.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Y Gustaman
zoom-in Ahok Terlampau Unggul Tapi Masih Ada Peluang untuk Melawannya
Tribunnews.com/Amriyono Prakoso
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, meyakini ruang publik terpadu ramah anak dapat mengurangi kekerasan seksual terhadap anak. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kandidat lain gubernur DKI Jakarta sulit mengandalkan isu agama dan etnis untuk menjatuhkan Basuki Tjahaja Purnama dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 karena terlampau unggul.

Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Dyajadi Hanan, meski Ahok unggul, tapi masih ada cara untuk melawan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Melawan Ahok harus berhubungan dengan kinerja dan kemampuan menyelesaikan Jakarta. Soalnya citra Ahok yang melekat saat ini adalah soal kompetensi, integritas dan tegas," kata Djayadi di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Rabu (14/10/2015).

Ia menilai wajar jika Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil dan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, dihembuskan sebagai kandidat gubernur DKI. Karena kompentensi dan ketegasan keduanya hampir sama dengan Ahok.

Saat ini belum bisa diperkirakan kekuatan calon lawan yang akan menghadapi Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang. Apalagi masih ada 63 persen warga ibu kota belum menentukan pilihannya.

Nama pesaing lain yang muncul seperti Adyaksa Dault dan Sandiaga Uno pun belum ditanyakan kepada masyarakat dalam survei terbaru SMRC tersebut.

Berita Rekomendasi

"Kalau masalah perlawanan yang perlu usaha double belum tahu juga. Soalnya masih ada 1,5 tahun dan yang belum menentukan pilihannya di survei kami masih 63 persen. Bisa saja 63 persen itu terdistribusi untuk yang lainnya," imbuh dia.

"Jadi melawan Ahok nanti bagaimana caranya membuat yang positif dari Ahok dinegatfikan, atau isu-isu yang negatif soal Ahok dimainkan," imbuh dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas