Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Megawati Siap Mendamaikan Dua Korea

Megawati Soekarnoputri, tampaknya benar-benar merasakan semangat besar ketika menerima gelar doktor honoris causa

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Megawati Siap Mendamaikan Dua Korea
Ist
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat menjadi pembicara kunci di Seminar Konstitusi “Mengkaji Wewenang MPR dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia” yang di gelar di Gedung MPR, Selasa (18/8/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri, tampaknya benar-benar merasakan semangat besar ketika menerima gelar doktor honoris causa dari Korean Maritime dan Ocean University (KMOU), di Busan, Korea, pada Senin (19/10/2015).

Dalam keterangan pers yang diterima Tribunnews.com disebutkan dua kali Megawati harus terbata-bata ketika berpidato. Kata-kata yang disampaikannya begitu membuatnya bersemangat hingga sempat tercekat sampai menitikkan airmata.

Setidaknya, dua kali Megawati mengalami momen itu ketika berpidato selama 30 menit di hadapan sidang KMOU untuk pemberian gelar tersebut.

Pertama, Megawati tercekat ketika menyatakan dirinya merasa sangat terhormat bisa menerima gelar itu.‎

Baginya pemberian penghargaan itu menjadi motivasi agar makin getol mendorong tradisi politik yang lebih maju di Indonesia.

"Pemberian gelar ini mendorong saya semakin kuat dalam mendorong tradisi politik yang lebih maju," kata Megawati, lalu berhenti.

Agak tercekat, dia melanjutkan, bahwa mengakselerasi pembentukan demokrasi, bukan hanya politik, namun utamanya ekonomi demi kesejahteraan rakyat Indonesia.

Berita Rekomendasi

Dia lalu melanjutkan dengan terbata-bata. "Penghargaan ini sekaligus memberikan saya tanggung jawab untuk membentuk politik Indonesia yang lebih demokratis dengan menempatkan kepentingan rakyat sebagai yang paling depan," Megawati berhenti, lalu menyeka matanya.

Kedua, Megawati kembali tersendat dan terbata-bata ketika bicara tentang pentingnya reunifikasi Korea. Menurutnya, orang-orang Korea pasti selalu bertanya, mengapa mereka dipisah menjadi dua, satu di Utara dan satu di Selatan.

Ditegaskannya, hanya dibutuhkan keinginan kuat elite kedua negara untuk mau bicara, menyambung kembali silaturahmi yang sebenarnya sudah ada sejak lahir.

Tentu saja, menurut Megawati, harus ada mutual respect dan saling percaya diantara mereka untuk saling bicara.

"Saya siap jika tugas memanggil untuk menjadi jembatan bagi kedua negara, merenda jalan untuk solusi damai. Itulah harapan saya yang paling mendalam, juga harapan seluruh rakyat Indonesia," kata Megawati sambil terbata-bata.

"Ini sebuah harapan yang hanya bisa dilakukan jika hati anda terbuka untuk bisa bersatu, menjadi Korea yang satu," lanjut Megawati, tak bisa menahan air matanya, dan disambut tepuk tangan riuh warga Korea yang hadir di situ.

Mega percaya reunifikasi kedua negara bisa dilaksanakan melalui proses integrasi. Dimulai dari konteks kemanusiaan dibanding aspek politik dan permusuhan.

"Saya berteman dengan pemimpin kedua negara dan rakyatnya. Saya berani bilang keinginan keduanya untuk bersama saat ini sangat besar dibanding saat sebelumnya," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas