Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Alasan Eko si Bobotoh Persib Jadi Pengacara Sekjen The Jakmania

Ia memilih menerima jadi kuasa hukum Febriyanto semata-mata karena ingin prinsip bernegara dan kepentingan bersama yang lebih besar bisa tercipta

zoom-in Ini Alasan Eko si Bobotoh Persib Jadi Pengacara Sekjen The Jakmania
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah suporter klub Persib Bandung memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (18/10/2015). Pada partai Final Piala Presiden 2015, Persib Bandung berhasil mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor 2-0. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Secara mengejutkan seorang suporter Persib Bandung alias Bobotoh menjadi seorang pengacara seterunya Sekjen The Jakmania Febriyanto (Baca: Bobotoh Jadi Pengacara Sekjen The Jakmania)

Febriyanto sebelumnya ditetapkan menjadi tersangka oleh penyidik Polda Metro Jaya karena terbukti melakukan provokasi saat perhelatan final piala presiden 2015 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu(18/10/2015) lalu.

Adalah Eko Noer Kristiyanto yang memilih menerima permintaan agar dirinya menjadi salah satu pengacara Sekjen The Jakmania Febriyanto.

Ia memilih menerima jadi kuasa hukum Febriyanto semata-mata karena ingin prinsip bernegara dan kepentingan bersama yang lebih besar bisa tercipta.

"Daripada sekedar mengamankan mempertimbangkan ini itu hanya untuk sekedar tetap membuat saya berada di zona aman, nyaman, simpatik, dan sebagainya di mata Bobotoh," ujarnya seperti dikutip simamaung.com, Selasa(20/10/2015).

Eko mengaku sadar saat ia memutuskan untuk menjadi kuasa hukum seorang Sekjen The Jakmania pasti akan muncul pro dan kontra, apalagi pastinya Bobotoh tidak akan suka keputusan tersebut.

"Saya tahu pasti akan banyak Bobotoh yang tak suka dan berpikir pendek “ekomaung balad the jak”. Namun tentunya permasalahannya tak sesederhana itu, saya memiliki alasan-alasan logis mengapa saya sepakat untuk bergabung," kata Eko.

Berita Rekomendasi

Lebih jelas Eko mengatakan bahwa dirinya dihubungi oleh praktisi-praktisi hukum bukan oleh orang-orang The Jakmania, mereka adalah praktisi-praktisi hukum yang bisa jadi beberapa diantaranya malah tidak suka sepakbola.

Oleh karena itu lanjutnya obrolan dan permintaan diajukan dalam konteks netral dan prinsip kesetaraan, bahwa semua adalah sama dimata hukum, tak peduli dia Bonek, Viking, Aremania, ataupun Jakmania.

Dia kata Eko harus mendapat hak dan perlakuan yang adil.

Oleh karena itu menurutnya sudah menjadi takdir sebagai Bobotoh, terlebih beberapa orang tim kuasa hukum pun tahu dirinya nyaris meregang nyawa dikeroyok The Jakmania tahun 2001 silam tak menjadi alasan tim kuasa hukum menjadi ragu untuk meminta bantuan dirinya karena memang ada beberapa hal yang dianggap sesuai dengan ilmu dan kapasitasnya.

"Oleh karena itu saya menerima tawaran permintaan itu murni agar seorang warga negara diperlakukan adil dan hukum ditegakkan sebagaimana mestinya tanpa disetir oleh opini, kebencian dan kemarahan masyarakat. Maka status sukarelawan pun saya tegaskan agar tak membuat Bobotoh mengira saya melakukan ini untuk uang, tak ada obrolan tentang bayaran, materi dan lainnya karena secara ekonomi pun F bukanlah siapa-siapa," ujar Eko.

"Masih ada pertimbangan-pertimbangan lain yang bersifat prinsip-prinsip yuridis-HAM yang tentunya tak mungkin saya uraikan disini karena kita tak sedang berdiskusi tentangi hukum. Namun cukuplah saya tutup dengan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum membuamu bertindak tidak adil,”tutup Eko.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas