TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa waktu yang lalu, masyarakat Indonesia digemparkan dengan pemberitaan ditemukan mayat bocah wanita berusia 9 tahun di Kalideres, Jakarta Barat. Sebelumnya di salah satu sekolah swasta internasional dibilangan selatan Jakarta, terjadi hal yang serupa. Bahkan ada wacana presiden sudah mengamini hukuman kebiri bagi pelaku pedofilia.

Kejadian kekerasan seksual terhadap anak yang dilakukan oleh orang dewasa yang biasa dikenal dengan pedofilia ini tidak pernah berhenti malah sebaliknya senantiasa berulang. Walaupun di beberapa kasus, para tersangka dari pedofilia ini telah dijatuhi hukuman.

Perlu ada sanksi atau hukuman keras kepada pelaku kejahatan seksual tersebut agar bisa memberikan efek jera bagi pelaku pedofilia lainnya.

Hal ini yang disampaikan oleh Choirul Muna, anggota komisi VII dari Fraksi Partai NasDem saat ditanya terkait perlunya hukuman tegas bagi pelaku pedofilia.

"Hukuman yang keras sangatlah perlu diberikan oleh mereka (pedofil), mau itu hukuman mati ataupun pengkebirian sekalipun, ini harus dilakukan untuk memberikan efek jera bagi pelaku lainnya," tegas Choirul dalam keterangannya, Rabu, (21/10/2015)

Menurutnya hukuman untuk kasus kekerasan seksual terhadap anak perlu ada hukuman keras dan tegas terhadap pelakunya. Karena dengan pola hukuman yang ada saat ini belum mampu memberikan efek jera bagi pelaku.

"Kalau ini tidak disikapi secara serius oleh seluruh pihak baik negara maupun masyarakat, bagaimana kita mau melindungi dan menjaga anak-anak kita dari mereka. Padahal kekerasan terhadap anak dan kasus semacam ini seiring bergantinya waktu bukan semakin berkurang malah sebaliknya semakin marak terjadi di sekitar kita," ungkap pimpinan Pesantren Mambahul Hisan ini.

Di sisi lain, Choirul Muna memang menilai hukuman mati atau mengebiri pelaku kekerasan seksual terhadap anak belum dapat diterapkan di Indonesia dengan alasan perlindungan HAM.

Namun demikian legislator asal dapil Jawa Tengah ini juga meminta kepada penolak hukuman keras tersebut untuk juga berpikir soal seriusnya kondisi kekerasan seksual terhadap anak di Indonesia. Dia meminta kepada penolak hkuman mati dan kebiri ini untuk juga memikirkan dampak besar yang dialami oleh anak-anak yang menjadi korban, soal masa depan mereka.

“Kalau kasus kejahatan ini dianggap sadis, ya kenapa tidak diberikan hukuman yang setimpal. Apalagi dalam beberapa kasus mereka (pedofil) tidak segan-segan membunuh korbannya," pungkasnya.