Mantan Menkopolhukam Minta Menteri Legowo Bila Di-Reshuffle
Ia menegaskan reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif presiden.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menkopolhukkam Tedjo Edhy Purdijatno angkat bicara mengenai wacana reshuffle kabinet.
Ia menegaskan reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif presiden.
"Ini tidak bisa dicampuri siapapun. Saya pernah merasakan ya saya ikut saja, tidak boleh orang sakit hati, tidak rela, tidak iklas. Orang kalau sudah dilantik itu dia siap setiap saat diganti, kayak di militer, dilantik siap diganti," kata Tedjo di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (27/10/2015
Tedjo menuturkan dirinya tetap membantu tugas presiden meskipun berada diluar kabinet. Ia pun mengatakan semua menteri harus legowo bila pada akhirnya direshuffle presiden.
"Ya harus begitu, beliau (menteri) kan pembantu yang diangkat, ya terserah yang mengangkat, Makanya pas saya direshuffle, saya tak pernah tanya kenapa saya diganti, apa salah saya, saya hanya mengatakan siap," katanya.
Tedjo menuturkan dirinya hanya menyampaikan empat hal kepada presiden ketika mendapat kabar reshuffle kabinet. Pertama, berterimakasih telah membantu presiden di kabinet. Kedua, meminta maaf bila ada kesalahan selama menjabat sebagai menteri. Ketiga, dirinya tetap akan membantu tugas presiden.
"Keempat saya mohon pamit," imbuhnya.