TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemandangan cukup menarik di kantor DPP Golkar, Jumat (6/11/2015).

Dua Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie dan Agung Laksono mendatangi kantor DPP yang terletak di kawasan Slipi, Jakarta Barat tersebut.

Agung yang tiba lebih dulu dari Aburizal menggelar rapat di lantai 3 utama kantor DPP Golkar.

Sementara itu, Aburizal bersama jajaran pengurus Golkar hasil musyawarah nasional Bali melakukan konsolidasi di lantai 4 gedung yang sama.

Adapun dalam rapat yang digelar oleh kubu Munas Bali, terlihat hadir Sekjen Idrus Marham, Wakil Ketua Umum Syarief Siti Hediyati Hariyadi atau Titiek Soeharto, Nurdin Halid, Azis Syamsuddin, Bendahara Umum Bambang Soesatyo, Ketua DPP Tantowi Yahya, Ketua Fraksi Golkar di DPR Ade Komarudin.

Sementara dari kubu Agung Laksono tampak terlihat hadir dalam rapat yakni Sekjen Zainudin Amali, Wakil Ketua Umum Agus Gumiwang Kartasasmita, Ketua DPP Agun Gunandjar Sudarsa, dan Ketua DPP Ace Hasan Syadzily.

Rapat yang digelar Munas Bali berlangsung cukup singkat yakni kurang lebih selama satu jam. Rapat yang dipimpin Aburizal itu diketahui dimulai pada pukul 14.30 WIB dan berakhir pada 15.30 WIB.

Aburizal menuturkan, dalam rapat yang digelar pihaknya adalah membahas untuk kesiapan menghadapi pilkada serentak. Kubu Aburizal berencana membentuk posko pemenangan agar meraih hasil yang maksimal.

"Tadi kita rapat memutuskan untuk membentuk posko pilkada. Posko bersama dengan saudara Agung untuk memenangkan calon yang didukung partai Golkar," kata Aburizal.

Sementara kubu Agung Laksono menggelar rapat terkait pilkada serentak seperti penyusunan jadwal kampanye yang akan dihadiri oleh para petinggi Golkar hasil Munas Ancol termasuk menyiapkan strategi untuk pemenangan.

"Kita juga membicarakan langkah hukum selanjutnya pascaputusan MA. Apa langkah yang kita akan tempuh," kata Sekjen Golkar Munas Ancol, Zainuddin Amali.

Meski sama-sama menggelar pertemuan di gedung yang sama, namun menurut Amali tidak harus kedua kubu melakukan rapat bersama. Menurutnya, masing-masing kubu akan saling menghormati hak-hak satu sama lain.

"Kita nggak ada rapat gabungan. Kita kan masih jalan masing-masing. Kita jalankan aktivitas masing-masing," kata Amali.