Tokoh Adat Amungme : Kalau Tidak Tahu Suasana di Freeport, Diam Saja
Banyak hal yang tidak diketahui orang-orang yang berada di Jakarta dan ingin ikut campur dalam kontrak karya
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA. Tokoh adat Amungme, Hans Magal mengatakan bahwa orang - orang yang berada di Jakarta, tidak perlu banyak campur tangan jika tidak banyak mengetahui tentang situasi dan kondisi yang ada di wilayah sekitaran PT Freeport Indonesia saat ini.
"Orang Jakarta kalau tidak tahu suasana di Freeport sana, diam saja. Tidak usah banyak cakap," tegasnya di Kantor Komnash HAM, Jakarta, Jumat (13/11/2015).
Menurut Hans, banyak hal yang tidak diketahui orang-orang yang berada di Jakarta dan ingin ikut campur dalam kontrak karya ketiga yang akan dilakukan dalam waktu dekat.
Dirinya menjelaskan setelah perjanjian "January Agreement" yang dianggap gagal karena justru menguntungkan Freeport, Hans dan juga beberapa pihak lain yang tergabung dalam masyarakat Amungme akan meminta untuk berdialog dengan komisaris PT Freeport Indonesia dan juga pemerintah untuk segera memperhatikan hal tersebut.
Sementara itu, penulis buku "Menggugat Freeport" Markus Haluk menyampaikan bahwda dalam proses Janury Agreement, tidak ada satupun rakyat di sekitar penambangan Freeport yang diikutsertakan.
"Kami tidak diajak bicara dan bahkan bersuara oleh mereka saat January Agreement ini ditandatangani. Padahal yang punya tanah adat itu kan kami," tegasnya