Awasi Laut Bareng Nelayan Lebih Untung
Ketua Komite Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), Riza Damanik menanggapi positif atas kerjasama mengenai keamanan laut dengan Badan Kemanan Laut (Ba
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ketua Komite Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), Riza Damanik menanggapi positif atas kerjasama mengenai keamanan laut dengan Badan Kemanan Laut (Bakamla).
Menurut Riza, sulit mencapai perairan Indonesia yang aman dan selamat sumber dayanya tanpa bekerja sama dengan masyarakat.
"Kalau melihat praktek di lapangan, sudah banyak bukti kerja sama Bakamla dengan nelayan berhasil mempersempit praktek kejahatan," ujarnya di Kantor Bakamla, Jakarta, Rabu (18/11/2015).
Dari hasil penelitian Riza, terdapat 18 wilayah yang tergolong rawan aksi pencurian ikan termasuk di Selat Malaka, perairan Sulawesi, perairan Papua dll. Dirinya berharap bahwa setelah perjanjian yang telah dilakukan, akan mengurangi jumlah pencurian ikan di Indonesia.
Lebih lanjut, Riza menjelaskan bahwa terdapat tiga indikator kesuksesan dari perjanjian yang dibangun antara Bakamla dan juga organisasi nelayan agar dapat lebih efisien dalam melakukan pengawasan laut.
"Pertama, ongkos pengawasan pencurian ikan semakin efisien. Selama ini sporadik. Kedua tahun depan kami berharap pencurian ikan berkurang karena partisipasi masyarakat meningkat," lanjutnya.
Terakhir, kesejahteraan masyarakat di laut akan meningkat, karena ongkos pengawasan yang selama ini terbuang tidak efektif dapat disalurkan ke program pensejahteraan.