Adhie: Isu Rp 20 M Sengaja Dilempar untuk Mengumumkan Harga Suara Anggota MKD
Menurut Adhie isu itu sengaja dilempar untuk mengumumkan harga suara anggota MKD.
Penulis: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ,Adhie Massardi mengatakan isu adanya tawaran Rp 20 miliar kepada setiap anggota MKD adalah sebuah tanda bagi para pihak yang bertikai bahwa nilai penyelesaian kasus ini tawarannya sudah semahal itu.
“Saya melihat ini sign atau tanda bahwa nilai yang sudah ditawarkan ke MKD sudah Rp 20 miliar. Jadi ini pesan buat yang berperkara seperti Sudirman Said, Freeport dan Setya Novanto, sebesar itulah nilai minimal yang mereka minta.Jadi ini sifatnya pengumuman,” ujar Koordinator Indonesia Bersih, Adhie di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (26/11/2015).
Menurut Adhie isu itu sengaja dilempar untuk mengumumkan harga suara anggota MKD.
"Karena sifatnya pengumuman yah cepat-cepat dibantah lah. Yang penting orang yang harus menerima pesan memahaminya," katanya.
Adhie sendiri melihat bahwa kasus ini muncul karena kekecewaan Freeport pada Setya Novanto yang tidak berhasil meloby Presiden Jokowi untuk mempercepat pembahasan kontrak Freeport sebelum waktunya.
“Jadi saya lihat Freeport ini kesel juga, sudah berusaha dan semua pihak yang dimintai bantuan sudah berjanji untuk mempercepat kontrak, tapi pada akhirnya Jokowi memutuskan untuk tidak melakukan pembahasan sebelum waktunya,” ujarnya.
Adhie sendiri menilai Novanto orang yang baik hati karena memintakan jatah untuk presiden 11 persen dan wapres 9 persen saham Freeport, sementara dirinya tidak meminta jatah.
Adhie pun meminta agar dalam membahas kasus ini MKD benar-benar menelurusi kasus ini. MKD harus bisa membuktikan apakah benar ada pelanggaran etika oleh Setya Novanto juga menelurusi praktek-praktek penyuapan yang dilakukan perusahaan terutama perusahaan asing.
“MKD harus bisa menghasilkan rekomendasi ke pihak pemerintah Amerika Serikat untuk menertibkan perusahaan-perusahaan Amerika yang beroperasi di Indonesia supaya tidak melakukan penyuapan,” katanya.
MKD jangan hanya menggunakan energinya untuk membantai Setya Novanto dan justru harus memanfaatkan momentum ini supaya ada manfaatnya untuk Indonesia.
”Bom atom jangan hanya digunakan untuk membantai Novanto. Bom atom harus digunakan untuk menyelesaikan masalah besar selama ini. Momentum ini harus dimanfaatkan untuk kepentingan yang jauh lebih besar,” ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.