Ditunjuk Jadi Anggota MKD, Adies Kadir Bantah Jadi Loyalis Setya Novanto
Politikus Golkar, Adies Kadir, membantah ditunjuknya ia sebagai anggota MKD karena loyalis Ketua DPR Setya NOvanto.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fraksi Golkar DPR RI mengganti ketiga anggotanya di Mahkamah Kehormatan Dewan yakni Hardi Soesilo, Dadang S Muchtar dan Budi Supriyanto dengan Adies Kadir, kahar Muzakir dan Ridwan Bae.
Sejumlah pihak menilai ketiga anggota baru MKD asal Golkar merupakan loyalis Setya Novanto namun ketika dikonfirmasi mengenai hal tersebut Adies Kadir membantah.
"Saya dekat dengan semua kader partai. Kekeluargaan kami di Golkar bagus. Kalau duduk berdiskusi berdua (dengan Novanto) jarang," kata Adies di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Jumat (27/11/2015).
Bahkan, kata Adies, ia belum bertemu secara khusus berbicara dengan Novanto selama tiga bulan belakangan. "Kedekatannya biasa saja," beber dia.
Ketika ditanyakan apakah hubungan antara dirinya dengan Novanto kini merenggang, Adies membantahnya. Menurut dia hubungan komunikasi yang dibuatnya dalam koridor professional.
"Tidak ada kerenggangan, kita ingin profesional, sesuai dengan undang-undang yang berlaku," ungkap Adies.
Menteri ESDM Sudirman Said melaporkan Ketua DPR Setya Novanto atas dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam perpanjangan kontrak Freeport Indonesia.
Mengenai kasus tersebut, Adies mengaku belum dapat menyimpulkannya.
"Kami sekarang di MKD. Secara koder etik tidak bisa menyimpulkan dan tak bisa mengambil keputusan. Nanti kalau dari bukti dan data-data dari pengadu. Sekarang saya tidak bisa menyimpulkan," imbuh dia.
Anggota Komisi III DPR juga mengakui telah berkomunikasi dengan anggota MKD yang digantikannya Budi Supriyanto mengenai kasus Setya Novanto. Namun, ia enggan mengungkapkannya.
"Kita mengobrol santai minta masukan apa harus dikerjakan. Ini menyangkut materi tidak bisa disampaikan. Pesannya hati-hati," kata Adies.
Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Syarwi Pangi Chaniago, mengatakan pergantian tersebut untuk mengkondisikan kasus Setya Novanto di MKD.
Ia menuturkan pertarungan di MKD cukup kuat karena anggota mereka asal Koalisi Indonesia Hebat (KIH) tak mampu menyelenggarakan sidang MKD terkait kasus Setya Novanto. Hal itulah yang menjadi alasan mengapa harus menganti anggota MKD dari KIH
"Tujuannya tentu supaya niat melakukan kocok ulang atau pelengseran pimpinan DPR berjalan sesuai dengan rencana. Namun Setnov memastikan juga pergantian anggota MKD adalah orang orangnya Setnov," kata Syarwi, Kamis (26/11/2015).
Ia menilai kubu Setya Novanto yang didukung Koalisi Merah Putih memahami upaya yang dilakukan Fraksi PDI Perjuangan, NasDem, PAN, dan Demokrat yang ingin mempercepat proses melengserkan pimpinan DPR sekarang.
"Namun kubu KMP juga tak mau kecolongan dengan memastikan anggota MKD adalah orang Setnov dan loyal," ujar Syarwi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.