Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Konflik Saat Ini Sudah Terkait Ideologi dan Teknologi

Meningkatkan pemahaman akan konflik demi mewujudkan upaya pencegahan konflik itu sendiri.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Konflik Saat Ini Sudah Terkait Ideologi dan Teknologi
(Fox News/TRAC)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia telah menyelenggarakan kegiatan pelatihan di bidang mediasi dan pencegahan konflik bagi delegasi negara-negara Peserta ASEAN Regional Forum (ARF).

Kegiatan ARF Seminar and Training on Preventive Diplomacy (PD) and Mediation itu diselenggarakan tanggal 29 November hingga 2 Desember 2015 di Yogyakarta, Indonesia.

Kegiatan tersebut diselenggarakan secara back-to-back dengan AIPR Symposiumon Repercussion of Violent Extremism towards Moderates dandibagi ke dalam dua sesi, yaitu sesi bagi para anggota GC dan AB AIPR serta sesi bagi delegasi Peserta ARF secara umum.

Seminar dan pelatihan yang diketuai bersama oleh Indonesia dan Uni Eropa tersebut dihadiri oleh 76 peserta yang berasal dari 21 negara dan 3 institusi internasional serta anggota Governing Council (GC) serta Advisory Board (AB) dari ASEAN Institute for Peace and Reconciliation (AIPR).

Pada opening remarks-nya, Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN (KSA) Kemenlu RI, I Gusti Agung Wesaka Puja menyampaikan pentingnya seminar untuk meningkatkan pemahaman akan konflik demi mewujudkan upaya pencegahan konflik itu sendiri.

"Konflik saat ini tidak hanya terjadi antar negara dan tidak hanya berupa konflik fisik atau tradisional, namun juga konflik ideologi hingga teknologi," ujarnya dalam keterangan pers, Jumat (4/12/2015).

Menurut Agung, semakin menjamurnya aktor non-negara seperti Islamic State of Iraq and Sham (ISIS) yang menyebarkan radikalisme, ekstremisme, dan kekerasan juga semakin menstimulasi dunia untuk menyesuaikan respon akan konflik, termasuk langkah-langkah pendekatan pencegahannya.

BERITA TERKAIT

Lebih lanjut, Agung menyampaikan melalui seminar dan pelatihan itu, para delegasi maupun anggota AIPR diharapkan dapat menggali prospek demokrasi sebagai solusi dari setiap konflik, maupun memberi inisiatif bagi pemajuan preventive diplomacy dan mediasi yang bermanfaat bagi semua pihak.

Dalam seminar, disebutkan juga bahwa, para anggota AIPR mendapatkan paparan antara lain mengenai tantangan perwujudan PD dan mediasi di kawasan, strategi peacebuildingserta penguatan peran AIPR guna mendukung upaya tersebut. Dalam kesempatan sama delegasi umum Peserta ARF memperoleh kesempatan untuk saling berbagi pengalaman, konsep, prinsip, hingga mekanisme dari PD dan mediasi. Selain itu, para delegasi juga memainkan simulasi role-play dan dibagi kedalam beberapabreakout groups agar lebih mendalami topik yang diberikan.

"Seminar menghasilkan beberapa rekomendasi, antara lain, perlunya melanjutkan kegiatan serupa untuk terus meningkatkan kapasitas dan koordinasi; saling berbagi best practices dan pendirian pool of experts; penguatan kerja sama AIPR dan institusi pengkajian peace and conflict management lainnya di kawasan; serta perlunya fasilitasi pertukaran staff-to-staff dan penyelenggaraan fellowship programme (Direktorat Polkam ASEAN)," kata Agung.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas