Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mama Mama Papua Ingatkan Jokowi: Sudah Setahun, Mana Pasar Mama Mama Papua?

Hampir setahun sudah usia peletakan batu pertama pembangunan Pasar Mama Mama Papua oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada 27 Desember tahun lalu

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Mama Mama Papua Ingatkan Jokowi: Sudah Setahun, Mana Pasar Mama Mama Papua?
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Warga Papua menyusun noken atau tas tradisional Papua di halaman kantor LBH Jakarta, Jumat (4/12/2015). Warga Papua menggelar pasar noken untuk merayakan hari noken internasional yang jatuh tiap tanggal 4 Desember serta menagih janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Juni 2014 dan Oktober 2014 lalu untuk segera mendirikan pasar permanen bagi Mama Mama pedagang asli Papua. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Hampir setahun sudah usia peletakan batu pertama pembangunan Pasar Mama Mama Papua oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada tanggal 27 Desember tahun lalu.

Pasar khusus bagi pedagang pribumi Papua itu tanpa wujud setelah setahun lalu diletakkan batu pertama tanda dimulainya pembangunan. Yang terlihat hanyalah batu pertama Jokowi.

Nasib Mama Mama Papua pun tidak menentu sejak peletakan batu pertama itu.

Janji selesai terbangunnya Pasar Mama Mama Papua itu setahun, berbanding lurus dengan nasib para pedagang asli Papua. Mereka pun tak menentu berjualan. Dititipkan sementara di Pasar Khusus Mama-Mama Papua yang terletak di eks kantor Badan Informasi dan Komunikasi Daerah (Bikda) Jalan Percetakan, Kota Jayapura.

Berpindah lagi ke pasar Yotefa atau Hamadi, yang jauh dari harapan dan beban biaya yang ditanggung Mama Mama Papua pun sangat memberatkan.

Mencekiknya biaya yang harus ditanggung membuat Mama Mama Papua harus menajajakan barang dagangan di emparan toko dengan jam buka terbatas.

Berita Rekomendasi

Mama-mama asal Pegunungan Papua misalnya, umumnya menjual barang sejenis, seperti sayur-mayur, umbi-umbian, buah-buahan dan aneka bumbu dapur. Ada kangkung, sawi, daun pepaya, daun betatas (ubi jalar), daun singkong, tomat, wortel, betatas, keladi, kasbi, pisang, pepaya dan lain-lain. Barang-barang jualan ini adalah hasil kebun mereka.

Hampir setahun sudah, ya, janji tinggal janji tanpa ada realisasi. Itulah yang dialami Mama Mama Papua.

Kehidupan mereka semakin terjepit. Mama mama Papua pun sudah bosan dengan janji janji akan segera dibangunnya pasar permanen bagi pedagang asli Papua.

Enam perempuan yang berdagang di Pasar Mama Papua, mewakili rekan-rekannya, pun bergerak menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi), menuntut kepastian pembangunan pasar tersebut di Jayapura, Papua.

Mereka adalah enam Mama Mama Papua, yakni Mama Yuliana Pigai, Mama Martina Halitopo, Mama Yustina Arobaya, Mama Albertina Yapsenang, Mama Yohana Yumame, dan Mama Martha Basik Basik.


Selain menemui Jokowi, keenam Mama Papua, akan mendatangi instansi-instansi terkait di Jakarta.

Pada Kamis (3/12/2015) kemarin, Mama Mama Papua mendatangai Kantor Staf Presiden di Gedung Bina Graha Jl Veteran No 16 Jakarta.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas