Profil 5 Pimpinan KPK Terpilih Periode 2015-2019
Pemilihan dilakukan secara voting dipimpin oleh Ketua Komisi III Aziz Syamsuddin.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
![Profil 5 Pimpinan KPK Terpilih Periode 2015-2019](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/gedung-kpk-yang-baru_20151009_091915.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lima Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2015-2019 telah terpilih oleh Komisi III DPR RI, Kamis (17/12/2015) malam.
Pemilihan dilakukan secara voting dipimpin oleh Ketua Komisi III Aziz Syamsuddin.
Berikut Profil 5 Pimpinan KPK terpilih berdasarkan suara terbanyak :
1. Agus Rahardjo : 53 suara
Kepala Lembaga Kebijakan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) yang lolos di calon pimpinan KPK bidang management ini mengaku hanya memiliki uang RP 20 juta di empat rekening miliknya. Namun, saat wawancara seleksi tahap akhir dengan tim Pansel KPK, Agus diketahui memiliki banyak tanah di beberapa daerah. Dalam wawancara yang digelar terbuka itu diketahui dia juga tak patuh mengisi Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN). Data terakhir yang ia laporkan merupakan LHKPN tahun 2012.
Agus sendiri sudah malang melintang di LKPP selama sepuluh tahun. Sebelumnya, dia merupakan Direktur Sistem & Prosedur Pendanaan, Bappenas. Dia pernah melontarkan usul menarik untuk mencegah maraknya korupsi di Indonesia. Usul itu antara lain memberi kesempatan masyarakat bisa meludahi para koruptor.
2. Brigjen Basaria Panjaitan : 51 suara
Pengajar Sekolah Staf dan Pimpinan Polri di Lembang, Jawa Barat, Brigjen Basarian Panjaitan menjadi satu-satunya calon pimpinan KPK yang lolos seleksi yang merupakan latar belakang dari Kepolisian. Saat memutuskan maju sebagai calon pimpinan KPK, dia mendapatkan dukungan dari mantan atasannya di Kalemdikpol yang kini menjabat sebagai Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan.
Satu-satunya perempuan di calon pimpinan KPK ini merupakan seorang Polwan yang berpengalaman di bidang reserse.
3. Alexander Marwata : 46 suara
Alexander Marwata adalah hakim ad hoc Pengadilan Tipikor dari masyarakat umum. Sebelumnya dia adalah salah satu auditor di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Marwata juga pemegang Certified Fraud Examiner (CFE), sertifikasi internasional bagi spesialis pencegahan dan pemberantasan penipuan.
Marwata dikenal sebagai salah seorang hakim Tipikor yang kerap menyatakan dissenting opinion, atau pendapat berbeda, dengan hakim lainnya.
4. Saut Situmorang : 37 suara
Seorang staf ahli yang sudah 20 tahun bekerja untuk Badan Intelijen Negara (BIN) Thony Saut Situmorang berhasil lolos dan ditetapkan sebagai calon Komisioner KPK bidang Pencegahan. Thony saat ini masih tercatat sebagai dosen S2 Kajian Strategik Intelijen Universitas Indonesia (UI).
Ternyata, dia tak hanya sekali ini saja dia mencoba peruntungan sebagai pimpinan KPK. Pada tahun 2007 dan 2010 dia ternyata pernah ikut seleksi, namun di dua kesempatan itu dia tidak terpilih, sehingga kembali memutuskan mengikuti seleksi calon pimpinan KPK pada tahun 2015 ini. Saut juga diketahui menjabat sebagai Direktur PT Indonesia Cipta Investama.
5. Laode Syarif : 37 suara
Laode Muhammad Syarif merupakan seorang dosen Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar dan Senior Adviser Partnership for Governance Reform in Indonesia. Laode merupakan Spesialis Pendidikan dan Pelatihan pada Proyek Pengendalian Korupsi Indonesia yang didanai oleh USAID. Pria ini juga pemilik gelar sarjana hukum dari Unhas, LL.M dari Queensland University of Technology, Brisbane, dan Ph.D dalam hukum lingkungan hidup internasional dari Universitas of Sydney.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.