Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wow, Wapres Jadi Moderator Diskusi Soal Radikalisme

Diskusi tersebut digelar di bangunan semacam pendopo, yang terdapat di bagian belakang rumah dinas Wakil Presiden.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Wow, Wapres Jadi Moderator Diskusi Soal Radikalisme
Tribunnews.com/Nurmulia Rekso Purnomo
Wapres Jusuf Kalla saat menjadi moderator diskusi soal radikalisme di rumah dinasnya, Kamis (17/12/2015) 

Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Saat perpolitikan Indonesia dihebohkan dengan diumumkannya kemunduran Ketua DPR, Setya Novanto, malam tadi, Rabu (16/12), Wakil Presiden RI Jusuf Kalla tengah asyik memoderatori sebuah diskusi, yang digelar di rumah dinas Wakil Presiden, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.

Diskusi tersebut digelar di bangunan semacam pendopo, yang terdapat di bagian belakang rumah dinas Wakil Presiden. Pendopo tersebut merupakan bangunan tanpa tembok, berbentuk persegi empat, seluas sekitar 10 X 10 meter, dengan atap limasan.

Di dalam penopo tersebut disusun rapih sejumlah meja bundar, dan di bagian muka disediakan ruang kosong, berikut dengan layar monitor besar. Jusuf Kalla duduk di meja bagian depan, bersama Kapolri Jendral Pol, Badrodin Haiti, serta Menteri Riset Dikti, M.Natsir.

Narasumber yang diundang adalah mereka yang berkompeten radikalisme, termasuk Menteri Kordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)Ansyaad Mbai, serta sejumlah pimpinan orgasiasi masyarakat (ormas) Islam.

Pada malam itu, Jusuf Kalla berfungsi lebih dari sekedar Wakil Presiden. Ia tidak hanya duduk lalu menyampaikan sambutannya, dan mendengarkan pemaparan dari tiap narasumber. Tidak, Jusuf Kalla yang juga merupakan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu tampil di depan, memoderatori diskusi tersebut.

Dengan mengenakan batik cokelat dan peci hitam, Jusuf Kalla berdiri di depan, mondar mandir dengan salah satu tangannya memegang microphone nirkabel dan tangan lainnya dimasukan ke saku celana. Hal itu ia lakukan saat ada undangan yang memaparkan pandangannya soal radikalisme.

Berita Rekomendasi

Layaknya Karni Ilyas memimpin jalannya diskusi di acara "Indonesia Lawyer Club (ILC) di TV One, ia juga mengatur urutan siapa yang berhak bicara. Ia bahkan tak segan-segan memotong pemaparan narasumber.

Aksi tegas itu terjadi saat seorang tokoh ormas Islam dari Jawa Tengah, diberi kesempatan untuk memaparkan pandangannya untuk menanggulangi masalah radikalisme. Narasumber tersebut menghabiskan sekitar 4 menit pertamanya, untuk menjelaskan lokasi pesantren dan asal-usul namanya.

Jusuf Kalla yang tadinya tengah duduk tenang tiba-tiba gelisah. Staf Setwapres yang membaca gelagat itu, langsung menyambangi Wakil Presiden dan menyodorkan microphone nirkabel. Jusuf Kalla lalu berdiri ke bagian muka pendopo, setelah menunggu beberapa saat ia lalu berucap "Langsung pada intinya saja."

Sang narasumber langsung memaparkan pandangannya soal radikalisme yang hanya sepanjang dua menit. Setelahnya, Jusuf Kalla menawarkan para undangan yang mau memberikan pandangannya, lalu ia mempersilahkan sang narasumber yang mengacungkan tangannya.

Di acara itu juga, Jusuf Kalla memberikan pengumuman yang mencengankan para undangan. Saat Buya Syafii Maarif selesai memberikan pandangannya, Juauf Kalla lalu berdiri dan mengatakan "Ada breaking news, (Setya) Novanto mundur,"

Acara itu diakhiri oleh pemaparan dari sang tuan rumah. Ia mengingatkan, bahwa jangan sampai konflik yang saat ini terjadi di negara-negara Islam di imur Tengah, sampai ke Indonesia. Baik pemerintah maupun pihak non pemerintah harus mengupayakan hal tersebut.

Ia juga mengusulkan pemerintah dan ormas Islam bekerjasama menbahas strategi menghalau paham radikalisme masuk ke Indoensia, kemudian strategi tersebut dibahas bersama-sama untuk mengetahui akurasinya.

"Siapa yang mau mengundang (para narsum untuk membahas konsep tersebut), mena ?" tanya Jusuf Kalla, dan pertanyaan itu tidak dijawab oleh Lukman Hakim Saifuddin .

Menurut infomasi yang diperoleh TRIBUNnews, Jusuf Kalla sering menggelar acara serupa, dengan tema yang berebda-beda. Di setiap avara selalu diundanf perwakilan pemerintah serta pihak non pemerintah, yang berkompeten membahas tema terkait. Pada setiap acara, Jusuf Kalla selalu menjadi moderator.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas