Formappi Anggap Konyol Langkah Golkar Tempatkan Novanto Sebagai Ketua Fraksi
Kebijakan Partai Golkar menempatkan mantan Ketua DPR Setya Novanto sebagai ketua fraksi, dipandang sebagai tindakan memalukan.
Penulis: Valdy Arief
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Valdy Arief
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebijakan Partai Golkar menempatkan mantan Ketua DPR Setya Novanto sebagai ketua fraksi, dipandang sebagai tindakan memalukan.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang.
Menurut Salang, dalam sidang etik Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) telah menyatakan Novanto melakukan pelanggaran berat.
Sehingga dianggap konyol bila partai berlogo pohon beringin tersebut kembali memberikan kepercayaan kepada Novanto.
"Di MKD mereka menyatakan perbuatan Novanto sebagai pelanggaran berat. Ini konyol," kata Sebastian Salang di Kantor Formappi di Matraman, Jakarta, Minggu (20/12/2015).
Langkah partai warisan Orde Baru itu, menurut Salang tidak mendidik publik.
Mereka juga disebutkan tidak berniat untuk membangun kepercayaan dari masyarakat.
Salang menyatakan sebagai orang yang dinilai partai pengusung melakukan pelanggaran berat, Novanto seharusnya sudah dipecat dari keanggotaannya di parlemen.
"Kalau seperti ini, Golkar jelas bela orang yang jelas langgar etik," kata Salang.
Dia juga menyebutkan, jika Novanto punya kesadaran etik seharusnya menolak saat ditawari posisi tersebut.
"Ini tunjukan dia tidak punya standar etika," ucap Salang.