Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Inovasi dan Ide Gila Buwas dari Sipir Buaya hingga Runing Teks dan Mesin ATM

Dalam paparannya, Buwas kembali membahas soal ide gilanya tentang sipir buaya, ikan piranha, harimau, spanduk dan running teks di tempat hiburan malam

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Inovasi dan Ide Gila Buwas dari Sipir Buaya hingga Runing Teks dan Mesin ATM
Tribunnews/Lendy Ramadhan
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Budi Waseso (Buwas) menjawab pertanyaan wartawan usai menggelar jumpa pers terkait narkoba di Lobi Aula Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (7/10/2015). Buwas menegaskan pentingnya hukuman berat bagi para pengguna narkoba. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Walaupun hari sudah larut malam, Jumat (18/12/2015) selama hampir dua jam, Kepala BNN Komjen Budi Waseso hadir sebagai pembicara di acara Gathering Jurnalis Trunojoyo di Bogor, Jawa Barat.

Tampak Budi Waseso atau Buwas berapi-api memaparkan masalah narkoba di hadapan para peserta Gathering. Sangking semangatnya, selama dua jam memberi pemaparan, Buwas hanya minum air mineral satu kali yakni saat sesi tanya jawab.

Lagi-lagi, mantan Kabareskrim ini tidak pernah lepas dari ide-ide gila yang dilontarkannya ke publik. Dalam paparannya, Buwas kembali membahas soal ide gilanya tentang sipir buaya, ikan piranha, harimau, spanduk dan running teks di tempat hiburan malam hingga imbauan jangan membeli narkoba di mesin ATM.

Malam itu, sambil tertawa jenderal bintang tiga ini bercerita bagaimana Menteri Hukum dan Ham Yasona Laoly mengeluhkan kinerjanya. Hanya lantaran tiga minggu setelah menjabat sebagai Kepala BNN, Buwas sudah menyumbang ribuan tersangka narkoba.

"Pak Yasona bilang saya terlalu bersemangat bekerja, karena tiga minggu setelah menjabat sebagai Kepala BNN, ‎saya menangkap 1.523 tersangka dan penjara akan penuh oleh narapidana kasus narkotika," ujar Buwas.

Lantaran penjara yang kian terbatas dan bisnis barang haram masih bisa dikendalikan oleh para terpidana di dalam Lapas, akhirnya munculnya ide gila Buwas dengan membuat Lapas khusus narkoba di pulau terluar.

Berita Rekomendasi

Dimana nantinya sipir-sipir ini akan digantikan dengan buaya, ikan pirahma hingga harimau. Dia pun menjamin, jika begitu tidak ada terjadi lagi pengendalian narkoba dari balik jeruji besi.

"Di Lapas masih ada peredaran narkotik, bandar bisa hidup disana karena sistem yang salah, situasi yang buat. Di Lapas Cipinang saya cek, disana ada 813 napi dijaga 8 sipir. Satu banding 100, masa yang mengawasi seperti ini, kan tidak efektif. Makanya mereka terkontaminasi dengan jaringan, ini perlu segera dibenahi," ucapnya.

‎Fakta-fakta di lapangan temuan Buwas itu pun diteruskan ke Menteri Hukum dan HAM, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan serta Presiden. Pada mereka Buwas memaparkan ide-ide gilanya.

"Saya punya pikiran nyeleneh, selama manusia bisa disogok ya narkoba di Lapas masih ada. Kecuali buaya yang jaga, kan tidak bisa disogok. Termasuk mereka para bandar diisolasi di pulau terluar jadi mereka ‎berfikir bagaimana bertahan hidup, bukan bagaimana mendapatkan narkoba," kata Buwas.

‎Lebih lanjut, Buwas juga bercerita bagaimana tanggapan para menteri terkait termasuk presiden ketika mengetahui ide gilanya itu. Kala itu, Menteri Yasona tertawa mendengar ide Buwas, dia pun balik bertanya pada Buwas apakah benar idenya bisa terlaksana?

"‎waktu itu Presiden dan beberapa menteri bicara soal narkoba yang masih beredar di lapas. Lalu saya katakan selama yang berjaga masih manusia maka pasti seperti itu, jadi harus dijaga oleh buaya. Buaya kan tidak bisa disuap pak," terang Buwas.

Mendengar pernyataan itu, sontak presiden dan beberapa menteri tertawa. Kemudian Menteri Yasona‎ berujar pada Buwas apakah hal itu mungkin dilakukan. Dengan tegas, Buwas menjawab semuanya mungkin dilakukan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas