Partisipasi UBL Sosialisasikan SOP Ancaman Terorisme di Kantor Pemerintahan
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengadakan sosialisasi SOP ancaman terorisme
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengadakan sosialisasi SOP ancaman terorisme.
Kali ini tema yang diangkat adalah “Sosialisasi SOP Sistem Keamanan Kantor Pemerintahan Dalam Menghadapi AncamanTerorisme”.
Acara berlangsung pada 03-05 Desember 2015 bertempat di Semarang.
Sosialisasi diikuti oleh peserta dari seluruh pemangku kepentingan terkait, seperti kementrian atau lembaga pemerintah, Polri dan TNI, pegiat dan aktivis kontraterorisme, pegiat keamanan, akademisi hingga mahasiswa Akademi Kepolisian.
UBL sebagai salah satu mitra BNPT berperan aktif sebagai peserta sosialisasi dengan diwakili oleh Denik Iswardani Witarti, Ph.D. (selaku Dekan FISIP), Monica Margaret, M.Krim.,dan Lucky Nurhadiyanto, M.Si., (dosen Prodi Kriminologi).
Drs. H. Herwan Chaidir, selaku Direktur Perlindungan BNPT memberikan keynote speech sekaligus membuka acara sosialisasi ini.
“Kantor kementerian atau lembaga negara berperan sebagai roda pemerintahan. Roda yang menggerakan laju kehidupan bernegara dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan nasional.Sehingga, rentan menjadi target terorisme.Oleh karena itu, dibutuhkan upaya bersama untuk menanggulangi berbagai ancaman dan aksi terorisme terhadap kantor pemerintahan”, jelas Drs. H. Herwan Chaidir yang juga membuka acara ini.
Materi pada hari kedua terbagi atas 3 sesi.Sesi pertama menghadirkan Ust.Abu Ridho (mantanPanglima NII), Tony Soemarmo (Sekjen ASKOBI) dan Agus Basri (Humas MPR) dengan moderator Drs. Hudiyanto (Kasubdit Pengamanan Lingkungan BNPT).Sesi kedua merupakan sosialisasi SOP yang dipaparkan oleh Ketua Tim Penyusunan SOP, Dr. Sri Yunanto.
Dr. Sri Yunanto menyatakan SOP ini menekankan pada jalur koordinasi antar akantor pemerintahan dengan BNPT dan Polri.
"Ancaman terorisme dapat berasal dari internal dan eksternal kantor. Tindak lanjut dari sosialisasi ini adalah agar tercipta sinergi melalui pembuatan MoU lebih lanjut antara BNPT dengan kantor atau lembaga terkait,” kata Sri Yunanto.
Sesi ketiga berupa pandangan akademis dari Prof. Bambang Widodo Umar dan Dr. M. Kemal Dermawan (Kepala Departemen Kriminologi UI).
Sebagai simpulan, seluruh pesertam enyepakati bahwa SOP ancaman terorisme di kantor pemerintahan dapat segera dilaksanakan dengan peran serta aktif seluruh stakeholders.
Sosialisasi ini sekaligus menjadi penutup rangkaian sosialisasi SOP ancaman terorisme dari BNPT di tahun 2015.
Pada kesempatan ini turut terjalin diskusi awal program kemitraan antara Departemen Kriminologi UI dan Program Studi Kriminologi UBL.
Dialog sebagai langkah awal dalam menentukan arah Prodi Kriminologi UBL ke depan dan dunia kriminologi secara umum.
“Core academic merupakan hal yang menjadi kekhasan suatu studi.Terlebih kriminologi di UBL tergolong baru dan masih menentukan arah pendidikannya.Seiring proses arah tersebut dapat ditemukan melalui berbagai diskusi dengan para pendahulu, baik di UI dan UIR,” tutur Dr. Kemal.
Selain itu, Prof. Bambang juga turut bersedia memberikan sumbang saran demi kemajuan Prodi Kriminologi UBL.
“Saya rasa menjadi penting, selain core academic dibutuhkan pula kerjasama dalam berbagai kesempatan.Karena perkembangan kriminologi kian kedepan makin dibutuhkan oleh masyarakat. Dan kami siap jika memang pandangan kami dibutuhkan," papar Prof. Bambang.