TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Golkar Setya Novanto akhirnya mengundurkan diri dari posisi Ketua DPR.

Ketua DPP PDI Perjuangan Trimedya menegaskan pihaknya tidak memiliki misi khusus terkait kasus tersebut.

"Kami tetap konsisten dalam kasus 'Papa Minta Saham' tidak ada target apa-apa. Arahan ibu ketum harus sesuai dengan perundang-undangan dan fakta. Kita tidak punya target," imbuh Trimedya usai acara Catatan Akhir Tahun Hukum dan HAM 2015 PDIP Perjuangan di Cikini, Jakarta, Rabu (23/12/2015).

PDIP, kata Trimedya, juga tidak mempermasalahkan penunjukkan Ade Komaruddin oleh Golkar sebagai pengganti Setya Novanto.

Hal yang sama dilakukan PDIP saat Ruhut Sitompul pada periode lalu dicalonkan sebagai Ketua Komisi III DPR. Dimana, periode lalu jatah Ketua Komisi III DPR dimiliki Fraksi Demokrat.

"Kalau itu haknya Golkar yah monggo tetapi memang jika ada yang ingin mendorong revisi UU MD3 silahkan dorong tapi kami akan bersikap pasif, kalau itu bergulir kita akan cermati dulu. Jadi tegaskan kasus "Papa Minta Saham' tidak ada target apapun, kita sesuai dengan perundang-undangan dan fakta itu saja. Tidak ada ekspetasi apa-apa," ujarnya.
‎
Diketahui, Partai Golkar telah memutuskan Ade Komaruddin ‎menggantikan Setya Novanto duduk di kursi Ketua DPR. Hasil itu diputuskan setelah Golkar mengadakan rapat terbatas yang dipimpin Ketua Umum Aburizal Bakrie.

Posisi Ketua Fraksi Golkar yang ditinggalkan Ade Komaruddin diisi oleh Setya Novanto.

"Ade Komaruddin ditetapkan sebagai pengganti Setya Novanto sebagai Ketua DPR. Setya Novanto menggantikan Ade Komaruddin sebagai Ketua Fraksi," kata Ketua DPP Golkar Tantowi Yahya.