Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Anggota DPR Herman Hery Bantah Punya Bisnis Miras

Albert maupun Herman diperiksa atas laporan Albert yang merasa diancam oleh Herman karena penyitaan miras ilegal.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Anggota DPR Herman Hery Bantah Punya Bisnis Miras
Tribunnews.com/Theresia Felisiani
Perwira polisi yang bertugas di Polda NTT yakni AKBP Albert Neno dengan anggota DPR RI Herman Hery?? di Mabes Polri Jakarta, Selasa (5/1/2015), sore. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama beberapa jam, Bareskrim Polri memeriksa AKBP Albert Neno dan anggota DPR RI Herman Hery.

Keduanya dikronfontir oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri.

Albert maupun Herman diperiksa atas laporan Albert yang merasa diancam oleh Herman karena penyitaan miras ilegal.

Usai pemeriksaan, Albert menuturkan kejadian bermula pada digelarnya Operasi Pekat selama 6-20 Desember 2015.

Selama operasi seluruhnya berjalan tanpa kendala.

Hingga pada 25 ‎Desember 2015, dikala Albert tengah merayakan Natal bersama keluarga, pukul 23.00 WIB teleponnya berdering.

Dan telepon itu ‎diangkat oleh anaknya.

Berita Rekomendasi

"Telpon yang angkat anak saya, lalu disodorkan ke saya.‎ Saya terima selamat Natal lalu terjadi seperti yang sudah saya paparkan sebelumnya (diancam). Lalu saya laporkan ke Polda," ungkap Albert.

‎Ditanya apakah dirinya melakukan penyitaan terhadap miras dari bisnis milik Herman, hal itu dibantah oleh Albert.

"Tidak ada," ucapnya.

Herman yang berdiri di samping Albert pun menyahuti.

Dia mengaku tidak memiliki bisnis. "Saya tidak punya bisnis," ujarnya.

Dikonfirmasi atas dasar apa Herman menghubungi Albert, Herman menjawab ia menghubungi Albert dalam fungsinya sebagai komisi III DPR.

Lebih lanjut dikonfirmasi soal apa benar dirinya menerima aduan dari pengusaha miras dan kafe di Kupang untuk protes ke kepolisian, Herman menjawab hal itu sudah dibeberkan ke penyidik.

"Semua sudah saya jelaskan ke penyidik, ini sudah jadi materi penyidikan jadi tidak etis saya bicara di publik," tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas