Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Setya Novanto: Rotasi Bukan untuk Bersih-bersih

Ketua Fraksi Golkar di DPR Setya Novanto angkat suara terkait rotasi yang terjadi di tubuh Fraksi Golkar serta Alat Kelengkapan Dewan (AKD).Ketua Frak

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Yulis Sulistyawan
zoom-in Setya Novanto: Rotasi Bukan untuk Bersih-bersih
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mantan Ketua DPR Setya Novanto berjalan usai membacakan pidato pengunduran dirinya saat Rapat Paripurna ke-15 di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (18/12/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Ketua Fraksi Golkar di DPR Setya Novanto angkat suara terkait rotasi yang terjadi di tubuh Fraksi Golkar serta Alat Kelengkapan Dewan (AKD).

Mantan Ketua DPR ini melalui staf pribadinya Nurul Arifin menegaskan, rotasi yang terjadi adalah hal yang wajar dan biasa.

"Rotasi di fraksi adalah hal yang biasa," ujar Nurul yang juga Politikus Golkar kepada Tribun, Rabu (6/1/2016).

Apalagi, kata Nurul, jika ada perubahan di unsur pimpinan fraksinya.

"Pastilah akan diikuti dengan penyelarasan di posisi-posisi lainnya. Yang pasti rotasi ini bukan hal yang luar biasa," tegas mantan anggota DPR RI ini.

Karena itu, rotasi yang terjadi di tubuh Fraksi Golkar bukan dalam konteks bersih-bersih kelompok apapun.

"Hal tersebut wajar dan tidak dalam konteks bersih-bersih," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Karena sifat kerjanya yang kolektif kolegial, imbuhnya, sehingga semua posisi menjadi penting, memiliki makna dan tidak ada yang sub ordinasi.

"Hendaknya semua dapat menerima dengan jiwa besar dan hati terbuka," ucapnya.

"Yang penting bagaimana fraksi bisa bekerja dan berdedikasi untuk kepentingan rakyat. Ego individu hendaknya dikesampingkan," tandasnya.

Sementara itu, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Ahmadi Noor Supit mengakui ada gejolak yang terjadi di tubuh Fraksi Golkar serta Alat Kelengkapan Dewan (AKD).

Supit mengakui dirinya akan digantikan Kahar Muzakir pada posisi Ketua Banggar.

Kahar dikenal sebagai loyalis Setya Novanto yang membela politikus Golkar itu saat sidang kasus 'Papa Minta Saham' di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

"Iya, diganti oleh Kahar Muzakir. Semuanya geng Novanto. Di kalangan internal fraksi gejolaknya kuat banget," kata Supit ketika dikonfirmasi, Rabu (6/1/2016).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas