Ahmad Dolly: Jika Ada yang Tidak Ingin Munas Maka Dia Tak Mau Konflik Golkar Diselesaikan
Generasi Muda Golkar terus mendorong digelarnya musyawarah nasional (Munas) untuk penyelesaian konflik dualisme kepengurusan Golkar.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Trribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Generasi Muda Golkar terus mendorong digelarnya musyawarah nasional (Munas) untuk penyelesaian konflik dualisme kepengurusan Golkar. Apalagi sejumlah tokoh senior Golkar menghendaki digelarnya Munas.
"Penyelesaian konflik ini harus dilaksanakan Munas. Jika ada yang tidak ingin Munas maka dia tidak ingin konflik ini selesai," kata politikus muda Golkar, Ahmad Dolly Kurnia saat dikonfirmasi, Senin (11/1/2016).
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPP Golkar hasil Munas Bali itu menilai, penyelesaian konflik dualisme kepengurusan internal partai yang berjaya di masa orde baru itu dengan langkah politik. Karena menurutnya, langkah hukum yang telah berjalan hingga saat ini belum mampu membuat kedua kubu mencapai kata islah.
"Saya tidak percaya persoalan politik diselesaikan secara hukum. Karena hal itu justru menambah persoalan baru," tuturnya.
Generasi Muda Golkar, kata Dolly mendorong Mahkamah Partai untuk segera bersidang dan mengambil keputusan yang diharapkan merekomendasikan menggelar Munas. Apabila Mahkamah Partai merekomendasikan digelarnya Munas maka hendaknya segera menentukan waktu pelaksanaan dan membentuk panitia presidium.
"Presidium yang menentukan waktu Munas dan panitia penyelenggara. Kami menghendaki terjadinya regenerasi dalam Munas," tandasnya.