Imbauan MUI Agar Tak Terjerumus Masuk Gafatar dan Aliran Sesat
Indikasi itu muncul setelah Ahmad Moshaddeq diketahui tercatat dalam organisasi Gafatar selaku pembina.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Temuan dalam kajian sementara Majelis Ulama Indonesia (MUI) menunjukkan indikasi bahwa organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) menganut ajaran sesat.
Indikasi itu muncul setelah Ahmad Moshaddeq diketahui tercatat dalam organisasi Gafatar selaku pembina.
Karena itu, MUI mengimbau agar masyarakat tidak terbujuk rayu dengan Gafatar atau kelompok sesat lainnya.
Caranya? Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis kepada Tribun katakan, hendaknya belajar agama pada ahlinya dan keteladanannya telah terbukti dalam kehidupan sehari-harinya.
"Masyarakat kalau mau belajar agama pada ahli agama, yang track recordnya telah diketahui dan keteladannya pun telah terbukti," saran Cholil kepada Tribun, Rabu (13/1/2016).
Selain itu, kata dia, perlu diingat bahwa ajaran agama bukan untuk mengejar kekuasaan.
Agama lebih pada ajaran untuk menyebar akhlak mulia dan berbuat baik pada sesama.
Di zaman yang serba canggih teknologi, informasi begitu banyak baik itu yang benar maupun yang sesat.
Karenanya, masyarakat diminta untuk dapat menyeleksi dan memilah-pilah informasi yang baik.
Untuk itu, dia imbau, perlu ada guru dalam belajar agama untuk menuntun ke ajaran yang benar dan sesuai syariat Islam.
"Harus ada guru yang mumpuni. Kalau tidak akan timbul kesesatan," ujarnya.
Selain itu juga, dia tegaskan, pakailah akal sehat. Karena agama itu tidak bertentangan dengan akal sehat kita.
"Sekali lagi, masyarakat hendaknya belajar agama itu kepada orang yang sudah dikenal mengenai kapasitas ilmunya. Hendaklah pilah-pilah informasi keagamaan dengan benar. Dan itu bagi pemula pasti perlu guru," katanya.