Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bahrun Naim Ternyata Pernah Ultimatum Pemerintah Indonesia, Ini Buktinya

Bahrun Naim juga pernah membuat status bernama ultimatum yang ditujukan kepada pemerintah Indonesia.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Bahrun Naim Ternyata Pernah Ultimatum Pemerintah Indonesia, Ini Buktinya
TRIBUNNEWS.com
Akun Facebook milik Bahrun Naim. 

TRIBUNNEWS.COM - Nama Bahrun Naim tiba-tiba mencuat setelah aksi teror yang terjadi di bilangan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016).

Kepala Kepolisian Deerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian menduga kuat Bahrun sebagai dalang aksi serangan teror tersebut.

Berdasarkan penelusuran TRIBUNNEWS.com, ternyata pria yang bernama asli Muhammad Bahrunnaim Anggih Tamtomo ini sempat memiliki akun jejaring sosial Facebook.

Namun, setelah kembali dicek oleh TRIBUNNEWS.com, akun tersebut sudah ditutup oleh yang bersangkutan.

Pada rentang bulan Oktober hingga November 2015, Bahrun pernah secara aktif membagikan tata cara alias tutorial membuat bom hingga senjata api rakitan.

Lalu, postingan tersebut ditautkan dengan salah satu website yang belakangan sudah diblokir.

Berita Rekomendasi

Nah, di website tersebut, bisa ditemukan tutorial yang lebih lengkap terkait pembuatan bom.

Di akun Facebook yang sama, Bahrun juga pernah membuat status bernama ultimatum yang ditujukan kepada pemerintah Indonesia.

"Pesan dari komandan. Komandan udah menyerukan pertaubatan, maka langkah selanjutnya adalah terserah anda...Kepada para pejabat pemerintah Indonesia ! Bertaubatlah, kembalikan Hak Allah yang telah kalian rampas..." demikian tulisan yang dibuat akun Bahrun Naim pada tanggal 22 November 2015 lalu.

Bersamaan dengan status tersebut, Bahrun juga mengunggah video berisi ancaman dari gembong teroris Abu Wardah Santoso kepada pemerintah Indonesia.

Seperti diketahui, Santoso merupakan komandan teroris di Poso yang saat ini menjadi incaran nomor satu Detasemen Khusus 88 Antiteror.

Dalam pesan suara itu, Santoso membandingkan ‘perjuangannya’ dengan beberapa negara yang terlibat konflik Mesir dan Irak.

Bahkan, dalam rekaman tersebut, Santoso terang-terangan mengancam akan mengibarkan ‘Panji Hitam’ di atas Istana Merdeka.

“Dan akan kami hancurkan Polda Metro Jaya!!!” demikian tertulis dalam transkrip video.


Video yang memutar rekaman suara Santoso yang diunggah di laman Facebook milik Muhammad Bahrunnaim Anggih Tamtomo. (Facebook)

Berikut isi lengkap pesan yang digaungkan Santoso dalam video itu:

Kepada para pejabat pemerintah Indonesia!

Bertaubatlah, Kembalikan hak Allah yang telah kalian rampas!

Sebelum datang kepada kalian, hari-hari yg tak bermanfaat lagi pertaubatan

Kalian jangan sombong, sungguh pejabat-pejabat di irak telah diseru, kemudian mereka sombong

Maka yang telah datang adalah pistol-pistol peredam, dan ranjau ranjau yang menghantam

Dan pejabat pejabat di Mesir telah di ingatkan, tetapi mereka congkak

Maka yang mengingatkan mereka selanjutnya adalah berondongan senapan dan pembantaian

Maka ambillah pelajaran, karena kami adalah tentara Dawlah Islam, yang sedang mengingatkan kalian!

Yang kalian percaya atau tidak percaya, suka atau tidak suka, rela atau tidak rela Panji Hitam ini akan berkibar dengan izin Allah di atas Istana Merdeka.

Video tidak bisa ditayangkan, karena telah dihapus bersamaan dengan hilangnya akun Facebook milik Bahrun Naim.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas