FMKI KAJ: Aksi Teror Ini Harus Melecut Kebersamaan untuk Jaga Keutuhan NKRI
Forum Masyakat Katolik Indonesia (FMKI) Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) menyampaikan ucapan duka yang sangat mendalam.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Robertus Rimawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Forum Masyakat Katolik Indonesia (FMKI) Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) menyampaikan ucapan duka yang sangat mendalam kepada korban meninggal dunia serangan teroris di Sarinah, Kamis (14/1/2016) kemarin.
Sedangkan korban-korban yang mengalami luka berat (dalam keadaan krisis) dan luka ringan, FMKI mendoakan, diberikan kesembuhan dan sehat kembali supaya bisa menjalankan tugasnya sehari-hari.
Ketua Umum BPH FMKI KAJ VeroniCa Wiwek Sulistyo menegaskan aksi ini telah melukai rasa kemanusiaan sebagai bangsa dan Negara Indonesia.
"Kami merasa sangat prihatin dengan peristiwa ini sekaligus mengecam dan mengutuk secara keras terhadap aksi yang tidak mengindahkan peri kemanusiaan dan melakukan teror kepada masyarakat dan bangsa Indonesia," tegas Vero kepada Tribun, Jumat (15/1/2016).
Oleh karena itu, FMKI sebagai bagian integral bangsa ini, meminta dan mendesak Pemerintah agar mengusut tuntas kejadian ini sampai ke akar-akarnya.
"Kami berharap Pemerintah melalui aparat Kepolisian dan TNI mampu memberikan perlidungan dan memberikan rasa amat kepada seluruh rakyat Indonesia. Peristiwa ini jangan dipandang remeh," ujarnya.
Peristiwa ini kata dia, signal yang sangat terang memperlihatkan bagaimana kinerja aparat intelijen dan ancaman yang tengah dihadapi oleh bangsa ini terkait dengan aksi terorisme global.
"Kita tidak boleh lengah sedikit pun karena di Negara kita sudah sangat sering terjadi aksi pengeboman yang menelan banyak korban," cetusnya.
FMKI juga mengimbau sekaligus mengajak seluruh elemen bangsa yang beragam ini untuk semakin mengeratkan tali persatuan dalam menghadapi segala bentuk ancaman yang mengitai bangsa NKRI.
"Mari kita bahu membahu untuk mengedepankan semangat persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa yang pluralis. "
"Aksi teror dan jaringan samacam ini harus melecut semangat kebersamaan kita untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa dan negara RI yang kita cintai ini," tandasnya.(*)