Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq: Aparat Keamanan Kecolongan
jika aparat keamanan sigap maka bom di Sarinah tidak akan sampai meledak.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
![Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq: Aparat Keamanan Kecolongan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/teror-sarinah2_20160114_205259.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq menyebut aparat keamanan Indonesia kecolongan dengan terjadinya aksi peledakan di kawasan Sarinah, MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Karena jika aparat keamanan sigap maka bom di Sarinah tidak akan sampai meledak.
"Kita tidak mendeteksi area dan waktu terjadinya (ledakan). Ya kita kecolongan," kata Mahfudz dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (16/1/2016).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menuturkan, fungsi intelijen harusnya dapat menangkal serangan terorisme.
Disamping intelijen, polisi juga dapat antisipasi.
"Tapi kemarin polisi menunjukkan mereka punya kesigapan. Polisi bisa antisipasi," tuturnya.
Mahfudz menilai, ledakan yang terjadi di Sarinah merupakan aksi balas dendam teroris yang ditujukan untuk pihak kepolisian.
Hal itu terbukti dari diledakkannya pos polisi.
"Teorinya, bom Sarinah adalah salah satu pembalasan karena yang diserang pos polisi. Harusnya polisi bisa mengkalkulasi itu," katanya.