Ketua Komisi I: Harus Ada Perhatian Khusus untuk Awasi Aliran Dana Terorisme
Aksi terorisme berupa ledakan bom di kawasan Jalan MH Thamrin terjadi karena adanya sokongan dana
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi terorisme berupa ledakan bom di kawasan Jalan MH Thamrin terjadi karena adanya sokongan dana untuk melakukan perbuatan radikalisme itu. Sebab, bukan suatu barang murah untuk melakukan sebuah aksi terorisme.
Menurut Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq aliran dana untuk aksi terorisme itu harus dihentikan. Pasalnya, dengan berhentinya sokongan dana untuk terduga teroris menjadi suatu upaya mencegah aksi terorisme.
"Aliran dana untuk terorisme ini perlu diwaspadai," kata Mahfudz di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (16/1/2016).
Politikus PKS itu menuturkan, kita sudah memiliki UU tentang pendanaan terorisme. Dikatakannya, baik dari sisi perbankan, maupun pihak PPATK bersama-sama berupaya mencegah agar tidak terjadinya aksi terorisme.
"Menurut saya dari sisi instrumen hukum untuk mencegah terjadinya sokongan dana sudah memadai," tuturnya.
Namun menurutnya, yang menjadi sulit terdeteksi terkait sokongan dana unutk terorisme itu adalah melalui transaksi non perbankan. Menurutnya, akan lebih mudah melacak jika melalui perbankan.
"Yang perlu diwaspadai adalah transaksi non perbankan," tandasnya.