Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jadi Target Teroris. Polisi Lalu Lintas Wajib Didampingi Brimob

Diutarakan Anton untuk menjamin keamanan para anggota lalu lintas di lapangan, maka dimanapun mereka bertugas akan didampingi Sabhara maupun Brimob

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Jadi Target Teroris. Polisi Lalu Lintas Wajib Didampingi Brimob
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Dua anggota Satsabhara Polrestabes Surabaya mendampingi Polisi lalu lintas di Pos Polisi Siola, Kamis (14/1/2015). Pengamanan tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi menyusul aksi teror bom yang terjadi di Jakarta. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

‎Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Selain kantor polisi, anggota polisi di lapangan juga menjadi target operasi (TO) dari para pelaku jaringan teror.

Utamanya yang rentan menjadi korban teror yakni anggota lalu lintas. Terlebih tidak semua anggota lalu lintas melengkapi diri dengan senjata api.

"Bapak Kapolri sudah memerintahkan ke setiap wilayah untuk melakukan penebalan dan penyebaran pasukan demi pengamanan antisipasi teror," tegas Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Anton Charliyan, Rabu (20/1/2016).

Diutarakan Anton untuk menjamin keamanan para anggota lalu lintas di lapangan, maka dimanapun mereka bertugas akan didamping oleh anggota Sabhara maupun Brimob.

"Persediaan senjata kami terbatas, tidak semua anggota lalu lintas pegang senjata. Jadi mereka akan dijaga oleh Sabhara serta Brimob," ucap Anton.

‎Anton menambahkan seluruh daerah juga diminta giat melakukan razia atau patroli skala besar untuk menekan ruang gerak para pelaku teror. Bahkan kalaupun memungkinkan, diperbolehkan juga melakukan penyekatan di daerah perbatasan.

Berita Rekomendasi

‎Untuk diketahui, pascakejadian teror Thamrin kepolisian berhasil melumpuhkan empat terduga pelaku yakni Muhammad Ali, Afif, Dian Juni dan Ahmad Muhazan yang jenazahnya masih di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kemudian dilakukan serangkaian penangkapan ke 13 terduga teroris di Cirebon, Indramayu, Balikpapan, Tegal hingga Bekasi. Tidak hanya itu, Densus 88 juga memeriksa lima napi kasus ‎terorisme di Lapas Tangerang.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, ‎dari belasan terduga itu hanya delapan yang terkait dengan aksi teror Tramrin. Sementara penangkapan di Bekasi dan lima Napi di Tangerang tidak terkait teror melainkan kepemilikan senjata api.

Dari delapan terduga, enam diantaranya berkaitan langsung dan dua lainnya tidak berafiliasi langsung. Enam orang mengetahui akan adanya serangan susulan dan mendapat wasiat dari terduga pelaku Dian untuk menjaga anak istrinya. Sedangkan dua orang hanya sebagai suplaiyer menyedia bahan peledak.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas