Freddy Budiman Hanya Bawa Alquran dan Baju Saat Dipindah ke Lapas Gunung Sindur
"Makanya dia mau nyari bekal buat akhirat nanti, sekarang dia pasrah mau ditembak kapan juga,"
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Gembong narkoba, Freddy Budiman, menyampaikan pengakuan yang mengejutkan.
Pria yang divonis mati itu kini lebih banyak memperdalam ilmu agama dan rajin ibadah serta pasrah jika suatu hari dieksekusi mati.
Pengakuan Freddy disampaikan kepala Kepada Kepala Lapas Kelas III Gunungsindur, Kabupaten Bogor, Gumilar Budimulya belum lama ini.
"Makanya dia mau nyari bekal buat akhirat nanti, sekarang dia pasrah mau ditembak kapan juga," katanya kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (21/1/2016).
Saat dipindahkan ke Lapas Gunungsindur dari Lapas Nusakambangan, Cilacap, 11 Desember 2015 lalu, Freddy hanya membawa baju dan Al-Qur'an.
Kabar yang berkembang bahwa Freddy Budiman bergabung dengan ISIS tidak bisa dijelaskan Gumilar.
Gembong Narkoba Freddy Budiman yang dikabarkan telah bergabung dengan pendukung ISIS Indonesia dan kini mendekam di Lapas Gunung Sindur, Bogor.
Di Lapas dengan sistem pengamanan maksimal atau maximum security tersebut, Freddy masih memelihara janggut dan memiliki dua titik hitam di jidatnya.
Kasubag Humas Ditjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Akbar Hadi Prabowo menjelaskan, Freddy mendekam di Lapas Gunung Sindur sejak 11 Desember 2015.
"Freddy Budiman di bon BNN sejak Maret 2015. Selain ditahanan BNN, juga dititipkan ke Lapas Salemba. Dan sejak 11 Desember 2015, Freddy berada di Lapas Gunung Sindur, Bogor," terang Akbar Hadi Prabowo dalam perbincangan dengan Tribunnews.com, Kamis (21/1/2015).
Akbar menerangkab bahwa Freddy sebelumnya menghuni Lapas Batu, Nusakambangan.
Ia sekaligus membantah informasi bahwa Freddy pernah satu Lapas dengan Aman Abdurahman di Lapas Kembang Kuning, Nusakambangan.
Aman yang disebut-sebut pimpinan ISIS Indonesia ini dikabarkan sebagai orang yang mencekoki Freddy sehingga kini bergabung dengan pendukung ISIS Indonesia.