Ini Kata Sekjen KPAI Soal Gafatar
Tidak hanya pemerintah, masyarakat pun harus turut andil untuk melakukan penolakan
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda mengungkapkan perekrutan untuk menjadi anggota Gafatar perlu diwaspadai oleh banyak pihak.
Tidak hanya pemerintah, masyarakat pun harus turut andil untuk melakukan penolakan.
Dibeberkan Erlinda, upaya perekrutan Gafatar sangatlah masif.
Mereka rela merekrut dengan mendatangi satu-persatu calonnya.
Bahkan datang ke rumah-rumah warga dengan berbagai modus dan iming-iming.
"Ada yang sampai mengikuti arisan, jadi ibu-ibu ikut dipengaruhi Gafatar. Mereka mengiming-imingi bahwa aliran ini nanti yang akan diterima di akhirat. Jadi tidak perlu ibadah syariat, seperti salat, puasa, termasuk naik haji," tegasnya, Kamis (21/1/2016) di Mabes Polri.
Erlinda pun mengaku, keluarganya sempat diajak oleh kelompok aliran tersebut untuk bergabung.
Yang patut diwaspadai lagi, menurut Erlinda yakni perekrutan terhadap para mahasiswa baru.
"Mereka mencari pengikut dari kalangan mahasiswa pada saat ajaran baru. Aliran ini harus dicegah bersama-sama," tegasnya.
Lebih lanjut, Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charliyan menambahkan saat ini anggota Gafatar yang ada di Kalimantan Barat sudah mencapai ribuan orang.
"Jumlah pastinya masing-masing wilayah masih kami data untuk terus diawasi dan dimonitor. Kalau Gafatar yang di Kalbar ada 2816 orang," singkat Anton.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.