Kisah Suami Istri Selamatkan Dua WNA dari Ledakan Starbucks
Awalnya menurut SP, baik dirinya maupun sang suami tidak menyangka ledakan yang terjadi berasal dari bom.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua orang Warga Negara Asing (WNA) yakni Frank Feulner (Jerman) dan Manfred Stoif (Austria) kini masih terbaring di rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta.
Keduanya masih dirawat intensif oleh tim medis pasca-aksi teror Jakarta Kamis pekan lalu.
Kondisi kedua WNA yang kini semakin membaik tersebut tidak terlepas dari keberanian dan ketulusan sepasang suami istri yang memberikan pertolongan di lokasi kejadian tidak lama setelah ledakan bom terjadi.
Tribunnews berhasil mewawancarai istri yang menyelamatkan ke dua WNA tersebut, Rabu (20/1/2016).
Perempuan berinisial SP (38) itu menceritakan detik-detik setelah terjadinya ledakan dan pertemuannya dengan dua WNA tersebut.
Menurutnya pada Kamis (14/1/2016) siang ia bersama suaminya yang diantar sopir hendak menuju kedai kopi Starbucks di gedung Jakarta Thetaer.
Ia menuju coffee shop asal negeri Paman Sam tersebut untuk bertemu temannya.
Hanya saja saat berada di pintu masuk parkir yang melalui Jalan Wahid Hasyim terjadi ledakan di dalam Coffee Shop tersebut.
"Kita lagi mau ke Starbucks, pas sudah mau sampai, sebelum ngambil tiket yang berada di depan di Pizza Hut, ada ledakan," ujarnya.
Awalnya menurut SP, baik dirinya maupun sang suami tidak menyangka ledakan yang terjadi berasal dari bom.
Mereka menyangka jika ledakan yang menyebabkan kaca Starbucks pecah tersebut disebabkan oleh tabung gas.
Sehingga saat ledakan di dalam terjadi, ia bersama suaminya belum panik. Ia hanya terdiam sambil mengamati kondisi sekitar.
Keadaan berubah setelah beberapa menit kemudian terjadi ledakan susulan di Pos Polisi Sarinah yang berjarak kurang lebih 100 meter dari pintu masuk parkir Starbucks.
Ia dan suaminya secara spontan langsung menyimpulkan jika ledakan disebabkan oleh ulah teroris. Apalagi usai ledakan banyak orang berlarian keluar dari Starbucks.