Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Jamin Keamanan dan Akses Pendidikan Mantan Anggota Gafatar

Pemerintah bakal segera memulangkan mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Desa Moton, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kali

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pemerintah Jamin Keamanan dan Akses Pendidikan Mantan Anggota Gafatar
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Ratusan pengungsi eks Gafatar asal Mempawah mencari tempat untuk beristirahat dalam gedung yang sudah disediakan di Bekangdam XII/Tpr, Jl Adisucipto, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (19/1/2016) pukul 19.30 WIB. Arus pengungsian 664 warga ini terbagi dalam dua gelombang, pertama datang sejumlah 327 orang dari Moton Panjang dan sisanya 337 pada gelombang kedua dari Desa Pasir, Kabupaten Mempawah. TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah bakal segera memulangkan mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Desa Moton, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Dipulangkannya mantan anggota Gafatar tersebut, sebagai ujung dari peristiwa pembakaran pemukiman eks Gafatar oleh warga, Selasa (19/1/2016).

Deputi Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Agus Sartono mengatakan seluruh mantan anggota Gafatar akan dikembalikan ke daerah asalnya masing-masing.

"Mereka ini sebenarnya warga negara yang jadi korban dari satu organisasi yang dilarang karena memiliki pemikiran keliru," kata Agus di Gedung Kementerian PMK, Jakarta Pusat, Jumat (22/1/2016).

Lebih lanjut Agus mengatakan, Kementerian Sosial, menangani dan memastikan mereka akan mendapatkan akses kebutuhan dasar.

Sedangkan Kementerian Dalam Negeri berkoordinasi dengan pemerintahan setempat untuk menyambut.

Berita Rekomendasi

"Polri akan memastikan jika kondisi kondusif. Kemendikbud akan pastikan mereka mendapatkan akses pendidikan, dan Kementerian Agama akan memasukkan ke pesantren," kata Agus.

Diberitakan sebelumnya, warga menolak keberadaan mereka lantaran banyaknya orang yang hilang di berbagai daerah, yang terkait organisasi tersebut.

Mereka pun ditampung di pengungsian untuk dipulangkan ke daerah asal.

Sebelumnya, pengusiran eks Gafatar terjadi di Kalimantan Barat pada Rabu (19/1/2016).

Rumah mereka dibakar habis warga setempat yang merasa resah dengan keberadaan anggota organisasi yang dinilai sesat itu.

Saat ini, dari berbagai wilayah di Kalimantan Barat lebih dari 2.000 pengungsi dikumpulkan dan rencananya akan mulai dipulangkan bertahap mulai hari ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas