Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tiba di Pelabuhan Dwikora, Pontianak, KRI Teluk Penyu Siap Pulangkan 830 Eks Anggota Gafatar

Saat ini KRI Teluk Penyu-513 sudah bersandar Pelabuhan Dwikora Pontianak untuk membawa dan sebagai pengangkutan sekitar 830 lebih warga eks Gafatar.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Tiba di Pelabuhan Dwikora, Pontianak, KRI Teluk Penyu Siap Pulangkan 830 Eks Anggota Gafatar
Dispenal
KRI Teluk Penyu sandar di Pelabuhan Dwikora, Pontianak. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KRI Teluk Penyu-513, Sabtu (30/1/2016) pagi rencananya akan kembali memberangkatkan sekitar 830 orang warga eks Gafatar yang saat ini ditampung di Bekangdam XII Tanjungpura.

Saat ini KRI Teluk Penyu-513 sudah bersandar Pelabuhan Dwikora Pontianak untuk membawa dan sebagai pengangkutan sekitar 830 lebih warga eks Gafatar.

Kapal ini akan bertolak menuju Pelabuhan Tanjungpriok, Jakarta.

Adapun asal daerah para pengungsi eks Gafatar ini sebelum ditampung di Mabekangdam XII/Tanjung Pura sebagai berikut:
- Daerah Sambas: 9 jiwa
- Daerah Landak : 9 jiwa
- Daerah Melawi: 264 jiwa
- Daerah kayong utara: 497 jiwa
- Daerah sintang : 28 jiwa
- Daerah Kubu raya : 12 jiwa

Pada Kamis (28/1/2016) kemarin, sekitar pukul 16.00, sebanyak 823 warga eks Gafatar telah dipulangkan menggunakan KRI Teluk Bone-511 dari Pelabuhan Dwikora Pontianak menuju Dermaga Umum, Tanjung Priok, Jakarta.

KRI Teluk Penyu-513 merupakan angkutan penyapuan gafatar yang masih tersisa, rata-rata warga eks Gafatar di kabupaten-kabupaten Kalimatan Barat sudah pada dipulangkan semuanya ke tempat asal mereka.

"Kami mengharapkan KRI Teluk Penyu-513 bisa mengangkut semua warga eks Gafatar tersebut, meskipun dari laporan dari daerah-daerah warga eks Gafatar yang di kabupaten-kabupaten sudah tidak ada, tetapi tetap masih didata untuk mengantisipasi kalau masih tersisa," kata Kadispenal Laksma M Zainudin dalam rilis yang diterima Tribunnews.

Berita Rekomendasi

Sebagaimana diketahui, Gafatar dinyatakan sebagai organisasi terlarang oleh pemerintah beberapa waktu lalu.

Sejak saat itu ribuan anggotanya berusaha dikembalikan lagi ke wilayah asalnya, oleh pemerintah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas