Sekjen Seknas Jokowi: Bersihkan BUMN dari Begal Nawa Cita
Osmar Tanjung meyayangkan dugaan pengelolaan yang buruk dan salah urus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selama ini
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Sekjen Seknas Jokowi Osmar Tanjung meyayangkan dugaan pengelolaan yang buruk dan salah urus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selama ini. Ia mengingatkan, pemerintah Indonesia mendirikan BUMN dengan dua tujuan utama, yaitu tujuan yang bersifat ekonomi dan bersifat sosial.
Tujuan yang bersifat ekonomi dimaksudkan, kata Osmar, untuk mengelola sektor-sektor bisnis strategis agar tidak dikuasai pihak-pihak tertentu. Dan yang bersifat sosial, dengan penciptaan lapangan kerja serta upaya membangkitkan perekonomian masyarakat lokal.
"Kita bisa lihat heboh di media mengenai pengelolaan lahan Hotel Indonesia dan Grand Indonesia oleh PT Hotel Indonesia Natour (HIN) dengan PT Cipta Karya Bumi Indah (CKBI) dan PT Grand Indonesia (GI) dengan cara Built Oparate Tranfers (BOT)," ungap Osmar, Kamis (4/2/2016).
"Pada 13 Mei 2004, dinilai berpotensi merugikan negara trilyunan rupiah. BOT antara HIN dan PT. CKBI merupakan contoh pengelolaan yang tidak transparan, terburu-buru dalam pengambilan keputusan dan melanggar perjanjian yang menjadi sumber pemicu kerugian secara jamak di BUMN", sambungnya.
Ia menegaskan, Menteri BUMN Rini Soemarno harus mengambil langkah-langkah taktis dan
strategis menyelesaikan permasalahan di di BUMN tersebut. Ia juga berharap, Rini Soemar mendorong penyelesaian masalah BUMN, dengan melakukan pembersihan kepada para direktur, maupun komisaris yang dianggap tidak bermental Nawacita.
Dalam pencapaian tujuan pendirian BUMN, Rini Soemarno harus memimpin, berani dan istikhomah untuk membersihkan, menyehatkan, merubah wajah BUMN menjadi lokomotif. "Sekaligus menjadi benteng ekonomi yang memberi kesejahteraan rakyat," pungkas Osmar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.