Baladhika Karya: Setiap Kader Berhak Jadi Ketua Umum Golkar
"Cukup sudah berulah merusak Partai Golkar. Setiap kader berhak menjadi Ketum (Ketua Umum),"
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komentar Agung Laksono soal Ade Komaruddin untuk fokus dengan jabatannya sebagai Ketua DPR ketimbang maju sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, langsung mendapat respon.
Ketua Umum Baladhika Karya Nofel Saleh Hilabi menilai sebagai senior Golkar Agung harusnya memahami aturan main yang ada.
"Cukup sudah berulah merusak Partai Golkar. Setiap kader berhak menjadi Ketum (Ketua Umum)," kata Nofel kepada wartawan di Jakarta, Minggu (7/2/2016).
Dikatakan dia, Golkar bukan milik Agung Laksono.
"Kesempatan orang muda yang berusia 40 sampai 60 tahun menjadi pemimpin," ucapnya.
Menurutnya, seperti Akbar Tandjung yang sudah memberi teladan bahwa Ketua DPR sekaligus Ketum Partai Golkar bisa dilakukan dengan baik.
"Agung Laksono tidak memberikan contoh yang baik. Jangan menghambat kami menentukan pilihan. Kami mendorong Ade Komarudin harus maju sebagai Ketum Partai Golkar. Dia representasi kader muda yang kapabel, amanah, dan patriotis," kata Nofel.
Disela HUT ke-56 MKGR, Agung Laksono berpesan kepada Ade Komarudin untuk amanah menjabat Ketua DPR.
Dengan begitu, kata Agung, pria yang akrab disapa Akom itu bisa fokus dengan jabatannya.
"Pesannya kalau sudah ada jabatan, amanah itu dipegang dengan baik, jangan mau semua gitu," kata Agung di Jakarta, Minggu (7/2/2016).
Hal tersebut disampaikan Agung menanggapi pernyataan Ketua DPD I Partai Golkar Ridwan Bae.
Ridwan sebelumnya meminta Akom mundur dari Ketua DPR jika hendak maju sebagai ketum Golkar dalam forum Musyawarah Nasional yang akan segera digelar.
"Jadi maksudnya juga supaya ya sudahlah semua terarah fokus pada jabatan yang sudah ada jadi Ketua DPR," ucap Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.