Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Guru Besar UIN Jakarta: Pesantren yang Ajarkan Radikalisme Pesantren Keblinger

Apalagi pesantren didirikan bukan untuk mengajarkan kekerasan, tapi untuk mengajarkan Islam yang indah dan damai

zoom-in Guru Besar UIN Jakarta: Pesantren yang Ajarkan Radikalisme Pesantren Keblinger
Ilustrasi gerakan terorisme dan radikalisme 

"Kita perlu terus membentengi pesantren dari pengaruh paham-paham tersebut. Artinya dialog dan sosialisasi pencegahan terorisme harus dimasifkan agar para santri memahami bahwa sekarang ada kelompok yang ingin mengadu domba Islam. Juga pentingnya tetap fokus mengamalkan Islam yang indah dan lembut," ujarnya.

Hal senada juga diutarakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Salahudin Wahid atau Gus Solah.

Adik kandung Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid ini mengungkapkan, pesantren yang terindikasi radikalisme di Indonesia memang ada.

"Tapi saya tidak tahu jumlah pastinya," kata Gus Solah.

Menurut Gus Solah, seharusnya pesantren itu tidak boleh bersentuhan dengan hal-hal berbau radikalisme dan terorisme.

Selama sekian abad pesantren memberi ilmu dan pemahaman keagamaan yang tasamuh (toleran), tawazun (seimbang), dan i'tidal (adil).

Pesantren hampir sebagian besar berorientasi kepada NU yang punya nasionalisme tinggi karena perjalanan sejarah bangsa kita yang panjang.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas