Pengamat: KIH Memang Sudah Tidak Relevan Lagi
Sebastian Salang menilai keberadaan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) memang sudah tidak relevan lagi.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Sanusi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang menilai keberadaan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) memang sudah tidak relevan lagi.
Hal tersebut diucapkan Sebastian Salang menyusul usulan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto yang meminta KIH dibubarkan. Menurut Wiranto, KIH terbentuk saat mendukung Joko Widodo menjadi calon presiden, apabila diteruskan saat ini rasanya sudah tidak tepat.
"Karena mayoritas partai menyatakan dukungannya terhadap pemerintah," ujar Salang, Minggu(7/2/2016).
Sebastian Salang pun melontarkan pernyataan partai yang belakangan menyatakan dukungan terhadap pemerintah mendapat kompensasi apa ?. Ini penting, menurut Sebastian, karena jangan sampai pemerintahan sekarang mengobral janji yang bisa jadi bumerang di kemudian hari.
"Sebab sikap politik sejumlah parpol kita di Indonesia kerap tidak jelas. Kadang menjadi partai pendukung tetapi kelakuan politiknya seperti oposisi. Sebaliknya partai di luar pemerintah tetapi kelakuannya seperti partai pendukung," ujar Sebastian.
Artinya, dia ingatkan sikap politik partai-partai sulit dipegang dan tidak mudah dibaca maunya apa, dan motivasinya apa. Dia juga mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil presiden Jusuf Kalla (JK) perlu mencermati hal ini dengan sungguh-sungguh. Sehingga tidak menimbulkan persoalan di esok hari.
"Paling tidak polemiknya nanti adalah bergabungnya sejumlah partai tentu mengganggu kenyamanan dan mengancam jatah kursi partai pendukung," ujarnya. (mal/wly)