Jokowi Diingatkan Hati-hati Definisikan Terorisme
Presiden Joko Widodo diminta berhati-hati mendefinisikan makna terorisme saat menjadi pembicara dalam US-ASEAN Summit.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo diminta berhati-hati mendefinisikan makna terorisme saat menjadi pembicara dalam US-ASEAN Summit.
"Misalnya definisi terorisme bagi AS dan ASEAN berbeda. Ini harus diperjelas karena di Indonesia adalah mayoritas beragama Islam," kata Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid ketika dikonfirmasi, Jumat (12/2/2016).
Meutya meminta Presiden Jokowi berhati-hati jangan sampai forum tersebut menggiring opini bahwa Islam terkait dengan kegiatan terorisme.
Presiden harus membawa perspektif sendiri dalam mendefinisikan terorisme.
"Definisi terorisme sangat luas dan jangan digiring oleh pemahaman terorisme ala Barat," katanya.
Presiden Jokowi, kata Politikus Golkar itu, harus dapat menjelaskan pemahaman Indonesia terhadap terorisme berbeda dengan pandangan negara-negara Barat yang mengaitkan dengan agama tertentu.
Presiden Jokowi harus menjelaskan kegiatan terorisme merupakan tindakan teror yang tidak terkait dengan salah satu agama.
"Definisi terorisme adalah kegiatan teror bukan seperti yang dianggap negara-negara barat yaitu terkait agama tertentu," ujarnya.
Meutya menilai Presiden Jokowi menjadi pembicara utama dalam pertemuan tersebut karena Indonesia berhasil menangani aksi terorisme.
Tetapi jangan sampai Presiden lupa mendefinisikan makna terorisme sesungguhnya sehingga harus diperjelas dalam pidatonya.
"Saya apresiasi karena Indonesia memiliki pengalaman mengatasi terorisme namun harus hati-hati menyampaikan definisi terorisme," katanya.
Kementerian Luar Negeri RI mengatakan Presiden AS, Barack Obama, menunjuk Presiden Joko Widodo untuk menjadi Leader Speaker dalam salah satu sesi yang ada dalam KTT US-ASEAN Summit di Sunny Land, California.
KTT tersebut akan digelar ppada tanggal 15-16 Febuari 2016 dan akan dihadiri Presiden Jokowi beserta dengan Menteri Luar Negari Retno Marsudi.
Ke-10 negara anggota ASEAN sudah dipastikan hadir bersama dengan Amerika Serikat.